Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) akan fokus pada bisnis di bidang minyak dan gas (migas) pada tahun ini. Oleh karena itu, perusahaan tersebut telah menyediakan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 28,24 juta.
Direktur RAJA Oka Lesmana menyampaikan, sumber dana untuk capex RAJA di tahun ini berasal dari kombinasi ekuitas perusahaan dan pinjaman dari perbankan.
RAJA akan memprioritaskan belanja membiayai proyek-proyek yang sudah direncanakan akan berjalan di tahun ini, baik proyek merger dan akuisisi ataupun proyek baru di bidang migas.
Baca Juga: Rukun Raharja (RAJA) menyiapkan Rp 40 miliar untuk buyback 10% saham
Sayangnya, Oka belum bisa mengungkapkan rencana merger dan akuisisi yang hendak dilakukan RAJA secara jelas. Dalam berita sebelumnya, RAJA telah dikabarkan siap melakukan perusahaan migas dengan sejumlah pertimbangan.
Misalnya, akuisisi hanya akan dilakukan RAJA pada blok atau lapangan yang dapat memproduksi gas. RAJA juga belum tentu menjadi pihak operator apabila telah sukses mengakuisisi blok-blok migas yang dikehendaki.
Di samping itu, RAJA juga masih berupaya mengusulkan 7 area Wilayah Jaringan Transmisi (WJT) dan Wilayah Niaga Tertentu (WNT) kepada Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas.
Oka bilang, saat ini pihaknya sudah melakukan studi kelayakan untuk pengajuan WJD WNT di beberapa kota yang berada di Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Jambi, dan Bali.
"Kami juga sedang berencana melakukan studi kelayakan untuk WJD WNT di provinsi Banten dan Sumatera Selatan," terang dia, Jumat (13/3).
Tak hanya itu, RAJA juga sedang berupaya memperpanjang kontrak jalur pipa transmisi gas bumi di Gresik, Jawa Timur. Sebenarnya, kontrak RAJA di jalur gas bumi tersebut baru akan berakhir pada Desember mendatang.
"Namun, kami sudah melakukan diskusi agar proses perpanjangan kontrak bisa berjalan cepat," kata Oka.
Di sisi lain, Oka menegaskan, pihak RAJA belum memiliki rencana untuk ikut berkecimpung di proyek jaringan pipa transmisi gas bumi Trans Kalimantan yang notabene sudah berstatus Proyek Strategis Nasional (PSN).
Baca Juga: Rukun Raharja (RAJA) tunjuk direksi dan komisaris baru
Sebagai informasi, RAJA belum merilis laporan keuangan tahunan 2019. Jika merujuk pada laporan keuangan di kuartal III-2019, perusahaan ini meraih pertumbuhan pendapatan 3,11% (yoy) menjadi US$ 89,72 juta. Akan tetapi, laba bersih perusahaan turun 37,93% (yoy) menjadi US$ 4,27 juta.
Per kuartal tiga lalu, pendapatan terbesar RAJA disumbang dari segmen distribusi gas alam sebesar US$ 80,10 juta. Sedangkan segmen bisnis infrastruktur gas mencatatkan pendapatan sebesar US$ 9,62 juta. Perusahaan ini juga memperoleh pendapatan dari segmen bisnis lainnya sebanyak US$ 3,88 juta.
Berdasarkan catatan Kontan.co.id, manajemen RAJA membidik kenaikan pendapatan menjadi US$ 126,3 juta pada tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News