Reporter: Herlina KD |
JAKARTA. Potensi pasar anggrek di Indonesia yang masih terbuka lebar mendorong pengembangan investasi di bidang pembibitan. Kali ini, pengembangan budidaya anggrek dilakukan dengan membuat rumah pembibitan anggrek.
Dalam waktu dekat, rumah budidaya anggrek bakal didirikan di Cibulan, Jawa Barat. Menurut Sumber KONTAN, bisnis rumah budidaya anggrek ini merupakan bisnis yang dijalankan oleh Mufida Yusuf Kalla dan istri dari Sofjan Wanandi yang tergabung dalam Perhimpunan Anggrek Indonesia.
Investasi yang digelontorkan untuk membuat rumah budidaya anggrek ini diperkirakan lebih dari Rp 5 miliar. "Kapasitas pembibitan ini sekitar 100.000 - 120.000 bibit pohon anggrek," kata sumber yang namanya enggan muncul di media ini.
Selama ini, kesulitan Indonesia dalam mengembangkan budidaya tanaman anggrek adalah masalah teknologi. Karenanya, dalam mengembangkan rumah budidaya anggrek ini, Mufida JK akan menggandeng investor asal Taiwan. Dalam hal ini, Taiwan akan lebih berkontribusi di bidang teknologinya.
Catatan saja, Taiwan terkenal dengan riset pengembangan teknologi budidaya anggrek yang cukup bagus. Di Taiwan sudah memiliki teknologi yang memungkinkan tanaman anggrek berbunga hingga 2 - 3 bulan. Sementara di Indonesia, memiliki berbagai macam bibit tanaman anggrek, tapi belum banyak yang melakukan pengembangan budidayanya.
Ketika dikonfirmasi mengenai ini, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi enggan berkomentar. Ia hanya bilang prospek bisnis anggrek ke depan sangat bagus. Ia berharap, dengan adanya pusat pembibitan ini akan bisa meningkatkan produksi anggrek di Indonesia. "Potensi anggrek Indonesia besar, tapi belum bisa dikembangkan dengan baik," ujarnya.
Akibatnya, ketika permintaan melonjak misalnya saat menjelang lebaran atau tahun baru, maka Indonesia harus mengimpor. Dengan adanya rumah budidaya anggrek ini, Sofyan berharap nantinya Indonesia akan bisa memenuhi kebutuhan anggrek domestik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News