kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.888.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.340   30,00   0,18%
  • IDX 7.176   -23,15   -0,32%
  • KOMPAS100 1.044   -7,03   -0,67%
  • LQ45 815   -3,41   -0,42%
  • ISSI 226   -0,18   -0,08%
  • IDX30 426   -2,13   -0,50%
  • IDXHIDIV20 508   0,07   0,01%
  • IDX80 118   -0,55   -0,47%
  • IDXV30 121   0,13   0,11%
  • IDXQ30 139   -0,23   -0,17%

Rumah.com: Masyarakat Makin Sulit Miliki Rumah, Pemerintah Perlu Solusi Hulu ke Hilir


Kamis, 14 Juli 2022 / 20:15 WIB
Rumah.com: Masyarakat Makin Sulit Miliki Rumah, Pemerintah Perlu Solusi Hulu ke Hilir
ILUSTRASI. Pembangunan properti perumahan di Depok, Jawa Barat, Senin (30/5).


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Marine Novita, Country Manager Rumah.com mengatakan, harga rumah selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya.

Dirinya merespon pernyataan Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati yang mengatakan bahwa masyarakat Indonesia dinilai akan makin sulit memiliki rumah dan tanah karena harganya setiap tahun terus mengalami kenaikan.

Marine lebih jauh menjabarkan penyebab harga rumah selalu naik di antaranya adalah terjadinya inflasi, ketersediaan tanah yang tak pernah bertambah sementara jumlah penduduk terus bertambah, dan kenaikan harga bahan bangunan.

"Berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Index, indeks harga rumah dalam 3 tahun terakhir meningkat 10%. Walaupun sempat mengalami perlambatan akibat pandemi di tahun 2020-2021, tapi tren peningkatan harga kembali berlanjut di tahun 2022 dengan kenaikan 5% secara tahunan," jelas Marine, Kamis (14/7).

Baca Juga: Harga Rumah Subsidi Bakal Naik, Ini Kata Kementerian PUPR

Rumah.com Indonesia Property Market Index juga mengungkap bahwa tingkat kenaikan harga terjadi lebih besar lagi di area Jabodetabek dimana kenaikan harga mencapai 11,5%, di Tangerang Selatan naik 24,5%, di Kabupaten Tangerang, 8,5% di Kabupaten Bogor, dan 7,5 % di Depok terutama didorong oleh area-area idaman yang menjadi incaran pencari rumah.

Rumah.com mengatakan, jika Data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) memiliki akurasi yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia, karena merupakan hasil analisis dari 700.000 listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.

Salah satu contoh tingkat kenaikan harga yang lebih besar di wilayah Jabodetabek adalah area Cinere di Kota Depok dimana saat ini harga rumah tapak mencapai Rp 13,276,000,- per meter persegi.

Dalam dua tahun ke depan diperkirakan harganya bisa mengalami kenaikan dalam kisaran Rp15 jutaan per meter persegi atau harga rumah yang tadinya sebesar Rp 700,000,000 bisa naik Rp100 jutaan dalam waktu dua tahun.

Marine mengatakan bahwa tingkat kenaikan harga hunian tersebut tentunya di atas laju purchasing power bagi kebanyakan pencari rumah sehingga menjadi masalah bersama yang perlu dicari solusinya.

Apalagi berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2020, angka backlog kepemilikan perumahan mencapai 12,75 juta dimana angka tersebut belum termasuk pertumbuhan keluarga baru yang diperkirakan sekitar 700.000-800.000 per tahunnya.

"Sebagai salah satu solusi, pemerintah telah menawarkan skema Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan atau KPR FLPP sebagai dukungan likuiditas pembiayaan bagi perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat," kata Marine.

Sebanyak 178,728 unit rumah subsidi berhasil disalurkan sepanjang tahun 2022 dengan peningkatan jumlah dan nilai subsidi setiap tahunnya. Namun, program di hilir melalui subsidi angsuran rumah ini idealnya diiringi juga dengan berbagai kebijakan dan program lain di hulu agar pemerintah dapat membantu penyediaan hunian secara lebih menyeluruh.

Selain itu, besarnya subsidi angsuran KPR melalui program FLPP yang jika dirata-rata mencapai Rp 110 juta per transaksi adalah angka yang cukup besar jika dibanding harga rumah subsidi yang maksimal senilai Rp 160 juta. Besarnya subsidi angsuran ini tidak lepas dari tingginya suku bunga KPR di Indonesia dibanding negara lain.

Baca Juga: Demand Properti di Karawang Unik, Percepat Perkembangan Residensial dan Komersial

Meskipun suku bunga acuan Bank Indonesia telah berada di level 3,5 persen sejak Februari 2021 hingga Juni 2022 namun saat ini suku bunga KPR masih ada di kisaran 7,9%. Pemerintah perlu melihat kebijakan finansial secara menyeluruh sebagai bagian dari upaya membantu penyediaan perumahan.

"Selain program di hilir seperti subsidi angsuran dalam program FLPP, idealnya kebijakan di hulu juga mendapat perhatian. Tingginya harga lahan perlu intervensi dari pemerintah baik secara langsung dengan menyediakan hak guna lahan, ataupun bentuk intervensi lain terhadap penyediaan lahan," ungkap Marine.

Pemerintah juga perlu menegaskan kembali tentang payung hukum yang dapat memberi rasa aman, preferensi dan insentif terhadap perumahan vertikal atau rumah susun.

Temuan Rumah.com Consumer Sentiment Survey H1 2022, mengungkap bahwa hanya ada 2% responden yang menjadikan apartemen sebagai pilihan utama ketika mempertimbangkan untuk membeli hunian dalam waktu satu tahun ke depan.

Rendahnya minat responden tidak mempertimbangkan untuk membeli apartemen disebabkan dua alasan utama yaitu pertama nilai lebih untuk harga yang sama dengan membeli rumah tapak dan alasan kedua adalah ketidaksukaan tinggal di gedung bertingkat tinggi.

Rendahnya minat terhadap apartemen ini cukup mengkhawatirkan di tengah semakin terbatasnya lahan dan kemampuan untuk membeli.

Baca Juga: Kenaikan Harga Komoditas Berpotensi Dorong Permintaan Perumahan

"Menjadikan apartemen sebagai pilihan yang menarik bagi pencari rumah adalah Pekerjaan Rumah bagi segenap industri properti dan pemerintah. Keengganan dan kekuatiran pencari rumah harus dijawab dengan kepastian, rasa aman, dan pilihan produk yang tepat. Mengingat keterbatasan lahan, tugas ini makin mendesak untuk segenap pemangku kepentingan," tegasnya.

Marine juga memberikan semangat bagi keluarga muda yang masih tinggal dengan orang tua atau mertuanya agar tidak usah berkecil hati. Tinggal bersama orang tua atau mertua menjadi kesempatan untuk berbakti, tentunya dengan saling menghormati privasi dan saling bertanggung jawab.

"Tinggal bersama orang tua atau mertua bisa menjadi penghematan sekaligus langkah awal memiliki rumah sendiri dan memberi kesempatan untuk lebih memahami area-area yang menjadi incaran. Bagi keluarga muda yang sedang mencari hunian idaman bisa mengunjungi Rumah.com karena tersedia berbagai panduan, tips, serta data dan analisa yang membantu pencari hunian sebelum bertransaksi membeli rumah," pungkas Marine.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×