kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rupiah Lemah, Tiga Pilar Kaji Menaikkan Harga Jual


Sabtu, 31 Agustus 2013 / 07:20 WIB
Rupiah Lemah, Tiga Pilar Kaji Menaikkan Harga Jual
ILUSTRASI. Tidur nyenyak dan berkualitas di malam hari dapat diperoleh dengan mengikuti beberapa tips berikut ini. dok/Health Beat


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

JAKARTA. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk harus menghitung ulang kenaikan biaya produksi akibat pelemahan nilai tukar rupiah. Jika kondisi ini terus berlanjut, produsen makanan ini bisa jadi bakal kembali menaikkan harga jual produknya.

Direktur Utama PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Stefanus Joko Mogoginta bilang, pelemahan rupiah membuat harga bahan baku impor lebih mahal. Meski perusahaan masih memiliki stok bahan baku untuk poduksi, namun ia bilang, Tiga Pilar terus memantau kondisi pasar dan menyiapkan strategi baru.

Salah satu strategi yang disiapkan adalah dengan mengerek kembali harga jual produk. "Kalau pelemahan rupiah berlanjut, formulasi (harga baru) akan dihitung," kata Stefanus, Jumat (30/8).

Hingga semester I-2013, Stefanus bilang, biaya produksi sudah naik sekitar 5% hingga 10% yang mayoritas disumbang oleh kenaikan upah buruh dan biaya energi. Alhasil, perusahaan berkode emiten AISA ini telah mengerek harga jual rata-rata 5% untuk menjaga kinerja keuangan.

Nah, dengan pelemahan nilai tukar ini, Stefanus bilang, AISA tengah mengkaji rencana untuk menaikkan harga jual produk lagi. Namun, ia masih enggan membeberkan berapa besar rencana kenaikan harga produknya.

Kondisi perekonomian yang masih lesu juga membuat AISA menunda penawaran saham perdana anak usahanya, yakni PT Bumiraya Investindo. Awalnya, anak usaha yang bergerak di bidang perkebunan ini bakal melantai di bursa pada kuartal III-2013. Tapi, "Kami tunda sampai iklim investasinya semakin baik," jelas Stefanus.

Hingga semester I-2013, AISA mencatatkan penjualan sebesar Rp 1,78 triliun, naik 39,08% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Selain karena kenaikan harga jual, peningkatan penjualan perusahaan juga disebabkan volume penjualan naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×