kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Rupiah melemah, biaya operasional Pelni naik


Kamis, 10 September 2015 / 19:22 WIB
Rupiah melemah, biaya operasional Pelni naik


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Kondisi ekonomi yang tidak stabil berimbas kepada seluruh lini bisnis. Tak terkecuali bisnis perkapalan. Elfien Goentoro, Direktur Utama PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mengaku, perusahaan terkena dampak namun tidak besar karena kebutuhan pasar di dalam negeri masih besar.

"Pelambatan ekonomi akan memberikan sedikit dampak bagi perusahaan. Misalnya, pelemahan rupiah akan meningkatkan biaya operasional," kata Eflien kepada KONTAN, Kamis (10/9).

Bila rupiah sampai tembus Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat (AS), tentu beban biaya operasional semakin meningkat. Perusahaan kapal berplat merah ini membidik pendapatan sebesar Rp 4 triliun dan laba Rp 101 miliar pada akhir tahun 2015, dari realisasi pendapatan Rp 4,1 triliun per semester I/2015 dan laba Rp 26 miliar per semester I/2015.

“Pendapatan sudah mencapai target di pertengahan tahun ini,” tambahnya. Strategi Pelni untuk mencapai target laba adalah optimalisasi dan efisiensi. Dari sisi efisiensi, perusahaan menekan biaya operasional, merampingkan organisasi dengan cara konsolidasi, dan melakukan pembenahan infrastruktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×