Reporter: Nur Pehatul Janna | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terkena dampak pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) resmi naikkan tarif kargo sebesar 15%.
Mohammad Iqbal, Director of Cargo & Business Development Garuda Indonesia mengatakan, gejolak rupiah saat ini memang sangat mempengaruhi kinerja perseroan karena secara otomatis berimpas pada kenaikan tarif bahan bakar. "Bahan bakar saja dari Januari sampai sekarang sudah naik sekitar 30% ditambah depresiasi rupiah menjadi 12% jadinya double impact," ujarnya, Rabu (17/10).
Menurut Iqbal, guna menyiasati pengaruhnya terhadap kinerja, saat ini perseroan tengah melakukan hal-hal yang efisien salah satunya menaikkan tarif. "Hanya saja yang naik baru kargo, penumpang belum karena baru diusulkan," katanya
Selain itu, kata Iqbal dengan kenaikan tarif ini, kontribusi kargo terhadap pendapatan perseroan tahun ini diharapkan tumbuh sebesar 11%. "Tahun lalu 9%, tahun ini targetnya 11% dan tahun depan harapannya sudah bisa dua kali lipat menjadi 18% dari total pendapatan perseroan," ujarnya.
Hingga September ini, lanjut iqbal pendapatan kargo sudah sekitar Rp 5,5 triliun, lebih baik dari periode yang sama tahun lalu sekitar Rp 5 triliun. Ditanya realisasi kuantitas kargo per September, Iqbal enggan buka-bukaan hanya saja ia mengatakan target realisasi kargo tahun ini diharapkan tumbuh 11% dari realisasi tahun lalu sebesar 750.000 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News