Reporter: Aulia Fitri Herdiana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk dan PT Kimia Farma Tbk tidak berencana menaikkan harga jual obatnya akibat pelemahan kurs rupiah terhadap dollar AS yang terjadi akhir-akhir ini.
"Belum ada kenaikan harga dan saat ini kami monitor terus level rupiah karena masih berfluktuasi," ucap Vidjongtius, Direktur Utama PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (27/6).
Hal serupa juga diungkapkan Sekretaris Perusahaan PT Kimia Farma (Persero) Tbk, Ganti Winarno. "Kami sudah melakukan perencanaan dari awal sebagai langkah antisipasi adanya fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap dollar," ucapnya.
Asal tahu saja, Vincent Harijanto, Ketua Litbang Perdagangan dan Industri Bahan Baku Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi Indonesia mengatakan, sebanyak 95% bahan aktif farmasi (active pharmacy ingredients) maupun bahan kima pendukung lain masih harus diimpor.
Opsi menaikkan harga jual obat sejauh ini tidak menjadi pilihan kedua perusahaan obat tersebut. Baik Kalbe Farma maupun Kimia Farma sama-sama mengaku mempunyai strategi untuk mengatasi fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap dollar.
"Kami melakukan efisiensi biaya dalam proses produksi dan pengelolaan modal kerja," jelas Vidjongtius, Direktur Utama PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
Sedangkan Kimia Farma melakukan pembelian bahan baku dalan jumlah tertentu dengan nilai kesepakatan tertentu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News