kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah Melemah, Kadin Ingatkan Pelaku Usaha Perlu Hati-hati Lakukan Ekspansi


Senin, 17 Oktober 2022 / 05:40 WIB
Rupiah Melemah, Kadin Ingatkan Pelaku Usaha Perlu Hati-hati Lakukan Ekspansi


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Koordinator Wakil Ketua Umum III Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Shinta Kamdani menilai efek pelemahan nilai tukar rupiah di industri manufaktur memiliki dampak yang berbeda-beda. 

Untuk itu, Kadin telah mengantisipasinya dengan lebih berhati-hati dalam melakukan ekspansi produksi  dan ekspansi usaha. 

“Mungkin di pasar domestik tidak terlalu mengkhawatirkan karena confidence pasar masih cukup stabil dan cenderung meningkat hingga akhir tahun. Tetapi untuk ekspor, pelaku usaha perlu berhati-hati melakukan ekspansi ekspor ke negara yang memiliki kondisi pasar domestik melemah atau mengalami gejala resesi,” ujar dia saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (16/10).

Menurut Shinta, pelemahan rupiah akan memiliki dampaknya masing-masing terhadap pemain industri. Hal ini karena melihat pada komponen impor.  Apakah ada atau bisa produk impornya disubtitusi oleh produk lain dari supplier domestik atau supplier lain yang memberikan supply dengan relatif kompetitif dalam takaran level toleransi beban usaha perusahaan. Misal dari negara-negara rekan FTA Indonesia. 

Baca Juga: Rupiah Semakin Lemas, Para Pebisnis di Tanah Air Tambah Waswas

“Jadi meski memang meningkatkan beban keuangan perusahaan, perusahaan tidak selalu melakukan phasing out harga ke pasar. Justru kenaikan harga saat ini, sebisa mungkin kami tunda atau kami hindari untk menjaga momentum pasar. Akan tetapi tentu beberapa perusahaan punya keterbatasan sehingga perlu menaikkan harga jual,” jelas dia. 

Menurut Shinta, pemain industri juga mengantisipasi pelemahan nilai tukar dengan menjaga stabilitas dan kelancaran cashflow, khususnya kecukupan valas yg perlu disirkulasikan agar tidak menganggu kinerja perusahaan secara berlebihan. 

Ini khususnya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki aktifitas ekspor, meski tidak besar atau perusahaan yang dapat menagihkan pada konsumennya dalam mata uang dolar AS. 

Selain itu, beberapa perusahaan juga berupaya melakukan transaksi perdagangan dengan local currency untuk mengurangi beban penggunaan dolar AS. 

Baca Juga: Rupiah Terus Melemah, Ini Kata Kadin

“Ini tentu saja tidak akan menghilangkan beban pelemahan rupiah, tetapi setidaknya bisa menahan kenaikan beban usaha perusahaan,” tutup Shinta. 

Sebagai informasi, Rupiah bergerak melemah dalam sepekan lalu. Pada penutupan perdagangan Jumat (14/10), rupiah Jisdor berada pada level Rp 15.390 per dolar AS, melemah 0,21% secara harian dan terkoreksi 0,94% dalam sepekan.

Sejalan dengan itu, rupiah di pasar spot juga ditutup melemah 0,42% ke Rp 15.427 per dolar AS dibanding sehari sebelumnya, dan terkoreksi 1,15% dalam sepekan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×