Reporter: Tantyo Prasetya | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Setelah kontrak kerja sama PT Transportasi Jakarta dengan perusahaan konsorsium usai tahun 2016, PT Steady Safe Tbk (SAFE) melanjutkan rencananya untuk menjadi operator mandiri dalam mengoperasikan armada Transjakarta.
SAFE menekan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan PT Transportasi Jakarta pada 31 Maret 2017, untuk pengadaan armada Maxi Bus-Diesel Volvo sebanyak 116 unit. Unit-unit ini digunakan untuk operasional Transjakarta dengan jangka waktu kontrak selama 10 tahun mulai dari November 2017 sampai Oktober 2027.
Pemesanan armada Maxi Bus-Diesel Volvo dilakukan dengan PT Indomobil Truck dengan waktu pengiriman mulai dari Oktober 2017 hingga Januari 2018 dengan kloter pengiriman 30 armada setiap bulan.
Menurut Direktur Utama SAFE, John Pieter Sembiring, dengan pengiriman 30 armada per bulan, pihaknya menargetkan dapat mengoperasikan 90 unit armada Maxi Bus-Diesel Volvo pada akhir tahun. "Rencana di Desember akan ada 90 unit," terang John di Jakarta, Rabu (19/7).
SAFE juga akan melanjutkan PKS dengan PT Transportasi Jakarta untuk mengoperasikan 71 unit Bus Ankai. Dalam pengoperasian 71 unit Bus Ankai, SAFE telah menandatangani Kerja Sama Operasi (KSO) dengan dua pihak, yaitu PT Adi Tehnik Equipindo (ATE) dan PT Putera Adi Karyajaya (PAK).
Kerja sama SAFE dengan ATE untuk mengoperasikan 35 unit bus dan dengan PAK untuk mengoperasikan 36 unit bus. Kedua pihak ini akan bekerja sama dengan SAFE untuk periode lima tahun.
SAFE menargetkan operasional Bus Ankai siap pada Januari 2018. Menurut Direktur SAFE Yogi Wibawa, sistem kontrak KSO ini memiliki porsi komposisi pendapatan 70% untuk SAFE dan 30% dengan pihak ATE maupun PAK. "Porsinya mereka 30, SAFE 70," tambah Yogi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News