kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45915,19   -8,30   -0.90%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sah, Sumitomo Corporation Masuk Proyek PLTA Jumbo di Kalimantan


Kamis, 06 Oktober 2022 / 13:14 WIB
Sah, Sumitomo Corporation Masuk Proyek PLTA Jumbo di Kalimantan
ILUSTRASI. Rencana proyek?PLTA PT Kayan Hydro Energy (KHE).


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kayan Hydro Energy menjalin hubungan kerja sama dengan Sumitomo Corporation perusahaan asal Jepang yang salah satu bisnisnya bergerak dalam bidang energi dan juga sudah melakukan investasi di Indonesia di bidang kelistrikan.

Dalam kerja sama ini, Kayan Hydro Energy dan Sumitomo Corporation bekerja sama untuk pembangunan PLTA Kayan serta penjajakan pengembangan green industry di Kalimantan Utara dengan memanfaatkan energi dari PLTA.

Direktur Utama Kayan Hydro Energy, Andrew Suryali menyatakan, realisasi kerja sama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade yang terletak di Provinsi Kalimantan Utara, tepatnya di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan yang terletak di Kalimantan Utara menarik investasi hingga US$ 17,8 miliar.

Menurut perhitungan Kontan.co.id, total nilai investasi ini jika dikonversikan ke rupiah dengan asumsi kurs Rp 15.200 menjadi sebesar Rp 270 triliun.

Baca Juga: PLN Akan Genjot Investasi EBT Sektor Hidro dan Panas Bumi

“Dengan penandatanganan ini perusahaan dan Sumitomo Corporation bersepakat menjadi partner.  Proyek ini sendiri terdiri dari 5 bendungan total menghasilkan listrik 9 GW listrik,” jelasnya dalam Launching Kerja Sama antara PT KHE dengan Sumitomo Corporation di Jakarta, Kamis (6/10).

Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, dari 5 bendungan tersebut akan dibangun 5-6 unit turbin pembangkit di mana pada tahap pertama PLTA Kayan Cascade berkapasitas 900 MW, tahap kedua 1.200 MW, tahap ketiga 1.800 MW dan tahap kelima 3.300 MW.

Andrew bilang, proyek ini sudah berjalan sejak 2011 dan sudah melengkapi semua perizinan yang diperlukan. Pada saat ini Kayan Hydro Energy sedang melakukan pembangunan infrastruktur awal bendungan.

Diperkirakan pada tahun 2023 akan dilanjutkan untuk membangun infrastruktur pendukung bendungan dan bangunan pengelak (Diversion Channel) bendungan yang menjadi anak tangga pertama dalam tangga Cascade.

Manajer Operasional Kayan Hydro Energy, Rony menjelaskan Kayan Hydro Energy sudah melakukan pekerjaan jalan kurang lebih 75% dan terus berlanjut dan ditargetkan akan selesai di awal tahun depan.

Langkah selanjutnya adalah proses peledakan pekerjaan diversion channel. “Terkait diversion channel ada izin yang harus diselesaikan antara lain izin pembangunan gudang. Adapun P3 (Izin Pemilikan, Penguasaan, dan Penyimpanan Bahan Peledak) sudah diselesaikan pada Agustus 2022 dari Mabes Polri,” ujarnya.

Saat ini Kayan Hydro sedang mengurus izin Pembelian dan Penggunaan (P2) barang peledak. Kayan Hydro sudah selesai mendapatkan  rekomendasi dari Polres dan Polda Kalimantan Utara pada 4 Oktober 2022. Saat ini pihaknya sedang dalam proses menunggu keluarnya izin P2 dari Mabes Polri.

Baca Juga: Ini Penyebab Harga Batubara Acuan (HBA) Oktober Tembus US$ 330 Per Ton

Chief Representative Sumitomo Corporation Jakarta Project Coordination Office, Eko Permanahadi menjelaskan total investasi yang senilai US$ 17,8 miliar secara keseluruhan ini merupakan proyek jangka panjang yang harus dikembangkan dengan seksama.

“Sumitomo sendiri berkomitmen investasi dan sedang melakukan due diligence yang sudah selesai sebagian untuk poin-poin utama seperti kondisi volume sungai dan konstruksi apakah feasible atau tidak,” jelasnya dalam kesempatan yang sama.

Eko menjelaskan, selama proses due diligence pihaknya sudah mendapatkan gambaran kesimpulan sehingga Sumitomo menandatangani kerja sama ini. Dia menegaskan, proses due diligence ini akan terus berjalan untuk terus mematangkan rencana.

Dia memaparkan sejumlah alasan Sumitomo tertarik masuk ke dalam proyek PLTA ini yakni kondisi sungai (sebagai sumber energi)  sangat baik, kemudian izin-izin penting sudah ada, serta perkembangan proyek juga sudah tergambar jelas.

“Jadi ini kombinasi dari keahlian, sumber daya alam yang mumpuni, serta izin dan dukungan dari pemerintah yang sudah kami lihat gambarannya saat ini,” ujarnya.

Baca Juga: Dapat Rp 10 Triliun, Ini Rencana Penggunaan PMN PLN di Tahun 2023

Listrik yang dihasilkan oleh proyek PLTA ini akan menyuplai kawasan industri hijau yang dikembangkan PT Indonesia Strategis Industri (ISI) dan kebutuhan listrik di Pulau kalimantan pada umumnya.

Eko mengemukakan, kebutuhan listrik di Kalimantan saat ini secara ril sebesar 2 GW yang nantinya akan terus bertambah sesuai dengan kebutuhan tenant di kawasan industri. Eko menyatakan, menurut informasi yang diterimanya, beberapa tenant yang sudah menyatakan komitmen masuk ke dalam kawasan industri hijau memang membutuhkan listrik yang besar.

Dengan terbangunnya PLTA Kayan maka daya tarik kawasan industri hijau ini akan semakin kuat bagi seluruh kalangan industri yang peduli pada pengurangan emisi karbon.  

Adapun Sumitomo Corportation juga mempromosikan kawasan ini kepada perusahaan-perusahaan Jepang yang saat ini sudah mempunyai komitmen yang solid untuk menggunakan energi listrik yang berasal dari sumber energi terbarukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×