Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB), entitas anak dari PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), memutuskan membagikan dividen sebesar Rp 372,5 miliar atau Rp 41,3 per saham.
Asal tahu saja, nilai tersebut setara 50% dari laba bersih tahun 2024 yang diraih SMCB sebesar Rp 745 miliar. Persentase tersebut naik dari persentase dividen di tahun 2023 yang hanya 38,8%.
Direktur Utama Solusi Bangun Indonesia Asri Mukhtar mengatakan, peningkatan dividen tersebut tidak lepas dari upaya SMCB untuk mempertahankan profitabilitas di tengah kondisi pasar semen yang menantang sepanjang tahun 2024.
SMCB mampu mempertahankan kinerja positif melalui upaya efisiensi, inovasi serta penguatan sinergi bersama Semen Indonesia sebagai induk usaha.
Baca Juga: Solusi Bangun Indonesia (SMCB) Cari Cara Hadapi Tekanan di Industri Semen
"Kami terus melangkah optimistis menuju industri hijau yang tangguh dan berkelanjutan,” ujar dia dalam siaran pers yang diterima Kontan, Kamis (26/6).
Selain menyetujui pembagian dividen, RUPST juga menyetujui Laporan Tahunan dan pengesahan atas Laporan Keuangan SMCB untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024.
Keputusan lain yaitu penunjukkan Kantor Akuntan Publik Liana Ramon Xenia dan Rekan sebagai bagian dari jaringan Deloitte sebagai auditor independen perusahaan untuk tahun buku 2025.
Selain menyetujui pelimpahan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menentukan tantiem tahun buku 2024 dan remunerasi tahun buku 2025 untuk Direksi, RUPST juga menyetujui penetapan tantiem buku 2024 dan remunerasi untuk Dewan Komisaris pada tahun buku 2025.
Hingga kuartal I-2025, industri semen nasional masih menghadapi tekanan berat akibat kondisi kelebihan pasokan, banyaknya hari libur, curah hujan tinggi, serta lemahnya daya beli dan pergeseran prioritas belanja masyarakat.
Permintaan pasar semen domestik pada periode ini terkontraksi 7,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Tekanan tersebut turut memengaruhi kinerja keuangan SMCB pada awal tahun ini.
Menghadapi dinamika tersebut, SMCB terus memperkuat ketahanan dengan menjalankan program efisiensi di berbagai lini, pengelolaan struktur keuangan yang lebih baik, dan inovasi tidak hanya pada sisi operasi tetapi juga solusi yang menjawab berbagai kebutuhan pembangunan pelanggan.
Hingga pertengahan tahun 2025, SMCB terus menunjukkan kontribusi nyata dalam pembangunan nasional melalui pasokan beton siap pakai untuk berbagai proyek skala besar dan strategis.
Baca Juga: Solusi Bangun Indonesia (SMCB) Bukukan Penurunan Kinerja pada Kuartal I-2025
SMCB telah memasok bahan bangunan dalam pembangunan kawasan hunian terpadu skala besar Summarecon Crown Gading di Bekasi, Jawa Barat, serta proyek pembangunan dermaga Kalibaru di Jakarta Utara yang menjadi bagian dari penguatan infrastruktur logistik nasional.
Di sektor lain, SMCB juga mendukung pembangunan ruang publik dan proyek berkelanjutan dengan solusi beton inovatif. Solusi beton berpori (ThruCrete) dan beton dekoratif (DekoCrete) digunakan dalam penataan Taman Suroboyo dan Ruang Terbuka Hijau TPU Rorotan yang mengedepankan konsep ramah lingkungan dan estetika kota.
Selain itu, SMCB melanjutkan kerja sama dengan Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta dalam proyek perbaikan jalan dengan beton rapid setting berkualitas tinggi untuk proses pengerjaan lebih cepat dan efisien.
Dari sisi inovasi digital, SMCB memperkenalkan DynaPay, solusi pembayaran digital untuk kemudahan transaksi pembelian Dynamix Beton yang lebih mudah, efisien, aman, dan nyaman bagi pelanggan.
DynaPay telah memperoleh pengakuan internasional melalui dua penghargaan bergengsi dalam ajang The Asset Triple A Awards 2025 di Hong Kong, sebagai Best Payment and Collection Solutions dan Best Treasury Team of The Year.
Penghargaan ini mengapresiasi kinerja dan inisiatif korporasi di bidang keuangan, investasi dan treasury di Asia. Penghargaan ini juga menjadi tolak ukur kredibilitas dan keunggulan korporasi yang diakui pelaku industri global, melalui proses penjurian komprehensif yang mengintegrasikan voice of client sebagai salah satu bagian utama dalam penilaiannya.
Dalam aspek keberlanjutan, SMCB melalui divisi pengelolaan limbah ramah lingkungan, Nathabumi, memperluas pemanfaatan refuse-derived fuel (RDF) sebagai bahan bakar alternatif di Pabrik Cilacap, Narogong, dan Tuban.
Upaya ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, tetapi juga turut menjadi solusi untuk permasalahan sampah perkotaan.
Selain itu, Nathabumi juga berkolaborasi dengan Yayasan Gotbag Indonesia dalam pemanfaatan sampah plastik di pesisir Jawa bagian Utara sebagai upaya mendukung pelestarian lingkungan laut secara nyata.
Manajemen SMCB menyadari bahwa ketangguhan di tengah tekanan industri hanya dapat dicapai dengan fondasi inovasi dan keberlanjutan.
"Langkah-langkah efisiensi yang kami lakukan tidak hanya memperkuat kinerja perusahaan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan serta memberikan nilai tambah kepada pemangku kepentingan,” tandas Asri.
Selanjutnya: Gelar RUPST, Indofarma (INAF) Ganti Jajaran Komisaris dan Direksi
Menarik Dibaca: Ini Beda Iced Coffee dan Cold Brew yang Sama-Sama Disajikan Dingin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News