Reporter: Ahmad Febrian, Leni Wandira | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa tahun terakhir, tren penjualan mobil listrik di Indonesia menunjukkan peningkatan cukup signifikan. Pada 2024, kendaraan listrik mencatatkan pangsa pasar sebesar 5% dari total penjualan mobil nasional.
Bahkan, pada Maret 2025, angka tersebut sudah menyentuh 10%. Demi menggenjot dan memperluas pasar, Periklindo Electric Vehicle Conference (PEVC) 2025 akan kembali digelar pada 10–11 Juli 2025 di Jimbaran Convention Center, Bali.
Konferensi ini menjadi panggung bagi para industri, pembuat kebijakan, peneliti, dan pelaku usaha kendaraan listrik i seluruh dunia. PEVC 2025 akan membahas berbagai terobosan teknologi. Termasuk kemunculan robot manusia canggih dan mobil terbang asal Tiongkok yang akan memperlihatkan masa depan industri otomotif dunia.
"Melalui Periklindo Electric Vehicle Conference 2025, kami berharap dapat mengumpulkan para ahli di bidangnya dan para pelaku industri untuk bersama-sama merumuskan strategi dan solusi inovatif dalam menghadapi tantangan industri EV saat ini," kata Ketua Umum Periklindo, Moeldoko, Kamis (26/6).
Baca Juga: Periklindo Butuh Kebijakan Ini Supaya Industri Kendaraan Listrik Semakin Agresif
Selain itu, konferensi ini juga dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan industri kendaraan listrik dan memperkuat jaringan kolaborasi antara pelaku industri, pemerintah, dan masyarakat. "Bali menawarkan lingkungan yang ideal untuk diskusi konstruktif dan inovatif yang akan mengarahkan kita menuju masa depan mobilitas yang lebih hijau," lanjut Moeldoko.
Dalam konferensi ini, para pengunjung dapat menyaksikan langsung robot humanoid. Selain itu, bisa menyaksikan model flying car dari Xpeng Aeroht yang nantinya akan merevolusi mobilitas perkotaan.
Lalu Bedrock Chassis, sebuah terobosan teknologi dari CATL yang mengintegrasikan struktur kendaraan dan baterai demi proses manufaktur yang lebih efisien.
PEVC tahun ini juga menghadirkan serangkaian sesi paralel yang dinamis, membahas berbagai aspek paling mendesak dan inovatif dalam industri kendaraan listrik. Tema-tema utama mencakup tren global kendaraan listrik, kemajuan dalam desain dan manufaktur kendaraan, mobilitas cerdas dan otonom, serta teknologi baterai berbasis kecerdasan buatan.
Sesi lainnya, masih kata Moeldoko, akan mengangkat solusi energi berkelanjutan seperti tenaga nuklir untuk pasokan energi kendaraan listrik, model ekonomi sirkular untuk daur ulang baterai, dan tantangan produksi baterai skala besar.
Selanjutnya: Kementerian Luar Negeri RI Sudah Evakuasi 73 Orang dari Iran Imbas Krisis Israel-Iran
Menarik Dibaca: Manfaat Air Lemon untuk Diet Menurunkan Berat Badan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News