kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sahid patok target konservatif


Rabu, 08 April 2015 / 10:21 WIB
Sahid patok target konservatif
ILUSTRASI. Anak cacingan


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kinerja PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID) kurang memuaskan sepanjang tahun lalu. Kondisi ini diprediksi kembali berlanjut hingga akhir tahun ini.

Menurut Hariyadi B. Sukamdani, Direktur Utama Hotel Sahid Jaya International, pihaknya tidak pasang target muluk-muluk tahun ini. "Target kami konservatif, cenderung stagnan karena kondisi tahun ini tidak jauh berbeda dari tahun lalu," ujarnya  kepada KONTAN, Selasa (7/4).

Tahun lalu, Sahid membukukan pendapatan Rp 190,88 miliar. Hasil ini turun 7% dari 2013, yakni Rp 205,04 miliar.

Hariyadi menyebut tekanan di tahun politik membuat bisnis hotel tidak terlalu bergairah tahun lalu. Untuk tahun ini, Ia memperkirakan masih ada tekanan, seperti fluktuasi makro ekonomi serta efek larangan pegawai negeri sipil mengadakan acara di hotel.

Sejatinya, pemerintah kembali memperlonggar kebijakan tersebut. Sehingga pegawai negeri bisa rapat di hotel asal anggaran tidak berlebih. "Tapi tetap saja. Secara umum pemerintah telah memperketat anggaran, jadi kecil kemungkinannya tingkat kunjungan ke hotel bisa kembali ke tingkat semula," jelasnya.

Sebagai respon atas kondisi itu, Sahid pun bereaksi. Misalnya, menjalin kerjasama lebih banyak lagi dengan perusahaan biro perjalanan. Tujuannya adalah untuk memperbesar penetrasi pasar hotel. "Diharapkan, langkah ini dapat membuat segmen konsumen menjadi lebih luas," pungkas Hariyadi.

Dengan target konservatif, berarti tahun ini Sahid membidik pendapatan yang sama dengan tahun lalu, yaitu Rp 190 miliar.

Adapun laba Sahid tahun lalu tercatat Rp 12,28 miliar. Hasil ini menyusut 14% dari laba pada 2013 yang membukukan  hasil Rp 14,57 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×