kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Saka Energi kesulitan jual 40% blok south sesulu


Senin, 01 Februari 2016 / 11:02 WIB
Saka Energi kesulitan jual 40% blok south sesulu


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. PT Saka Energi Indonesia (SEI), anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), rupanya sudah membuka penawaran untuk menjual 35%-40% saham Blok South Sesulu di Kalimantan Timur sebelum harga minyak anjlok di kisaran US$ 32 per barel. Namun, saat ini penjualan saham ini terganjal masalah harga minyak yang terus turun. 

Padahal, sebelum harga minyak anjlok, sudah ada delapan perusahaan migas yang berminat untuk bermitra dengan Saka Energi untuk mengelola Blok South Sesulu. Saat ini status blok tersebut masih tahap eksplorasi.

Chief Operation and Commercial Officer Saka Energi Tumbur Parlindungan mengungkapkan, dengan kondisi harga minyak saat ini, proses penjualan hak partisipasi atau saham Saka Energi di Blok South Sesulu menjadi sangat tergantung dari objektif perusahaan yang mau melakukan farm in (membeli hak partisipasi sebuah blok). 

"Untuk blok eksplorasi akan lebih sulit pada saat harga minyak turun. Blok produksi lebih diminati pada saat harga minyak turun," jelas Tumbur kepada KONTAN, Sabtu (30/1). 
Saka Energi pun akhirnya belum bisa menentukan kapan tepatnya proses penjualan hak partisipasi tersebut bisa selesai. Padahal, sebelumnya Saka Energi percaya diri bahwa proses penjualan tersebut bisa segera rampung pada akhir Februari 2016. "Itu rencananya kalau kondisi minyak dan gasnya tidak seperti sekarang ini," jelas Tumbur. 

Meski proses penjualan masih terganjal, Saka Energi saat ini tetap berkomitmen untuk melakukan dua pengeboran eksplorasi di blok tersebut sepanjang 2016. Tumbur pun menyatakan, perusahaan yang ingin melakukan farm in kemungkinan besar menunggu hasil dari pengeboran yang akan dilakukan pada tahun ini. "Jadi masih panjanglah prosesnya," katanya. 

Seperti diketahui, Saka Energi sebetulnya masih terbilang baru memiliki hak partisipasi di Blok South Sesulu. Pada 12 September 2013, Saka mengambil alih 100% hak partisipasi Blok South Sesulu dari Hess Ltd dengan menandatangani perjanjian jual beli. SKK Migas pun menyetujui pengambilalihan Blok South Salulu oleh Saka Energi pada 6 Februari 2014. 

Kemudian Saka Energi pun mengebor sumur eksplorasi untuk pertama kalinya pada 23 Desember 2014. Pada 23 Februari 2015, aktivitas pengeboran mencapai kedalaman 2.880 meter. 
Upaya itu membuahkan hasil.  Perusahaan ini menemukan cadangan gas sebesar 
500 miliar kaki kubik di Blok South Sesulu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×