Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Samindo Resources Tbk (MYOH) optimistis tren positif harga batubara dapat tetap terjaga ke depannya.
"Kalau prediksi kami harga di atas US$ 100 per ton masih akan bertahan," ungkap Kepala Hubungan Investor MYOH Ahmad Zaki Natsir kepada Kontan, Jumat (23/7).
Zaki mengungkapkan, hal ini didorong oleh meningkatnya demand khususnya ekspor ke Tiongkok. Produksi domestik Tiongkok yang belum berada pada level normal akibat bencana alam serta kebijakan pemerintah membuat ekspor ke Negeri Tirau Bambu masih berpotensi meningkat.
Di sisi lain, sejumlah perusahaan batubara dalam negeri telah mengajukan rencana penambahan produksi. Adapun, rencana peningkatan produksi ini pun diprediksi baru akan terealisasi pada paruh kedua tahun ini. "Jadi akan ada gap antara demand dan suplai sementara ini sampai produsen dalam negeri merealisasikan RKAB revisi," sambung Zaki.
Dengan kondisi tersebut, maka level harga batubara diprediksi masih tetap akan berada pada level kuat. Dalam pemberitaan Kontan, Samindo berpeluang mengungkit rencana volume pemindahan batuan penutup atawa overburden removal perusahaan pada tahun ini.
Baca Juga: Anak usaha Delta Dunia Makmur (DOID) kantongi pinjaman US$ 350 juta dari Bank Mandiri
Direktur MYOH, Gilbert Markus Nisahpih mengungkapkan, klien MYOH saat ini, PT Kideco Jaya Agung, berkemungkinan mengajukan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) untuk meningkatkan produksi batubara.
Seiring dengan hal ini, MYOH berpeluang diminta melakukan pengupasan lapisan tanah hingga di atas 40 juta bank cubic meter (bcm) pada tahun ini.
“Tapi itu belum resmi ya, kami baru diberi tahu untuk siap-siap ada kenaikan produksi sehingga (overburden removal) tahun ini kemungkinan kami di atas 40 juta (bcm),” tegas Gilbert dalam acara paparan publik di Jakarta, Jumat (28/5).
Sebelumnya, volume overburden removal MYOH pada tahun ini dicanangkan sebesar 36,4 juta ton. Sementara itu, produksi batubara (coal getting), pengangkutan batubara (coal hauling), dan pemboran eksplorasi (exploration drilling) diproyeksikan masing-masing 10,2 juta ton (coal getting), 27,7 juta ton (coal hauling), dan 29.500 meter (exploration drilling).
Selanjutnya: HBA Juni melesat, begini kata Samindo Resources (MYOH) dan Delta Dunia Makmur (DOID)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News