Reporter: Maria Elga Ratri | Editor: Fitri Arifenie
JAKARTA. Tuduhan dumping biodiesel Uni Eropa terhadap industri dalam negeri memukul kinerja ekspor biofuel. Sampai Agustus tahun ini, volume ekspor biofuel Indonesia hanya mencapai 492.000 kiloliter (KL).
Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) mengatakan, selama ini, hampir 90% volume ekspor biofuel ke Uni Eropa.
Meski tak menyebutkan target ekspor biofuel tahun ini, Paulus bilang ekspor biofouel turun drastis dibandingkan dengan tahun lalu. Pada 2012, ekspor biofuel mencapai 1,54 juta KL.
"Tuduhan subsidi dumping ke Eropa belum terbukti tetapi kinerja ekspor kita sudah kena dampaknya," ujar Paulus.
Seperti diberitakan oleh KONTAN sebelumnya, beberapa perusahaan produsen biofuel dalam negeri seperti PT Musim Mas, PT Pelita Agung Agrindustri, PT Wilmar Nabati Indonesia dan Wilmar Bioenergi Indonesia terkena anti dumping sementara sebesar 2,8% - 9,6% oleh Uni Eropa.
Awalnya asosiasi berharap bisa menggenjot konsumsi biofuel dalam negeri untuk menggantikan pasar ekspor. Namun, kenyataannya pasar dalam negeri masih kecil. Ditambah infrastruktur untuk melebarkan pasar biofuel masih belum memadai. "Tahun ini target kita 800.000 KL tapi sampai saat ini penjualan di dalam negeri hanya 462.000 KL," kata Paulus.
Seperti diketahui, pemerintah memutuskan untuk menambah campuran biodiesel ke bahan bakar kendaraan dari 7,5% menjadi 10%. Derom Bangun, Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) mengatakan, kebijakan ini akan mendongkrak serapan sawit dan mengerek produksi sawit dalam negeri.
"Penggunaan di dalam negeri pasti naik dengan kebijakan tersebut," kata Derom.
Cuman, peningkatan tersebut masih belum terlihat pada tahun ini. Ia mengharapkan supaya PT Pertamina segera merealisasikan kebijakan tersebut untuk membantu industri di dalam negeri. "Tahun depan, dengan serapan 3 juta ton biodiesel maka serapan sawit bisa mencapai 2,7 juta ton," kata Derom.
Berdasarkan data Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), sampai semester pertama serapan minyak sawit mentah dalam negeri mencapai 5,68 juta ton terdiri dari 2,77 juta ton untuk makanan dan 2,91 juta ton untuk non-makanan. Tahun lalu, periode yang sama, serapan minyak sawit mentah dalam negeri sebesar 5,4 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News