Reporter: Handoyo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) berencana membangun pabrik pengolahan kelapa sawit berkapasitas 45 ton tandan buah segar (TBS) per jam di Kalimantan. Pembangunan pabrik itu diperkirakan menelan investasi Rp 80 miliar sampai Rp 100 miliar.
Michael Kesuma, Head of Investor Relation Sampoerna Agro mengatakan, pembangunan pabrik saat ini tinggal menunggu kesiapan lahan saja, paling lambat akan selesai tahun ini, atau tahun depan. "Kami sudah melakukan survei, dan pembangunan pabrik butuh waktu satu tahun," kata Michael kepada KONTAN (14/2).
Sekedar informasi, SGRO telah memiliki enam pabrik pengolahan kelapa sawit yang beroperasi di Sumatera dan Kalimantan. Lima pabrik diantaranya berada di Sumatera dan satu pabrik berada di Kalimantan.
Dari enam pabrik pengolahan kelapa sawit itu, SFRO sudah bisa mengolah 455 ton TBS per jam. "Dengan penambahan pabrik baru, produksi kami naik menjadi 500 ton TBS per jam," kata Michael.
Penambahan pabrik pengolahan kelapa sawit dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan panen di perkebunan kelapa sawit milik SGRO. Michael bilang, tahun 2010 lalu, luas lahan kelapa sawit SGRO tercatat 8.000 hektare (ha). SGRO menargetkan, sampai 2014 nanti, lahan perkebunan kelapa sawit milik SGRO berkembang hingga 50.000 ha.
Selain dari kebun milik sendiri, SGRO juga mendapat pasokan kelapa sawit dari perkebunan plasma seluas 105.000 ha. Dari total lahan tersebut, 75% atau sekitar 78.750 ha merupakan lahan produktif, sementara untuk sisanya sekitar 26.250 ha masih belum menghasilkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News