Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) bersiap memperluas jaringan bisnisnya tahun ini, baik melalui aksi akuisisi maupun ekspansi di dalam dan luar negeri. Fokus utama SMDR diarahkan ke sektor logistik, termasuk potensi pembelian saham perusahaan di negara Asia Tenggara hingga Eropa.
"Tahun ini kita maunya bisa (akuisisi dan ekspansi), tapi semua ada prosesnya. Jadi kalau bisa ada yang tercapai di tahun ini, kami juga mau, tapi belum tentu harus tahun ini," ujar Direktur Utama SMDR Bani Mulia kepada Kontan, Jumat (11/7).
Bani mengungkapkan, akuisisi yang dibidik masih beririsan dengan bisnis logistik. Pasalnya, sektor ini dinilai memiliki potensi pertumbuhan dan sinergi yang kuat dengan lini usaha SMDR lainnya.
Untuk diketahui, saat ini perusahaan memiliki sekitar 130 entitas anak usaha, dengan beberapa di antaranya bergerak di jasa pergudangan, transportasi darat, hingga perkapalan.
Baca Juga: Siap Tambah Armada, Samudera Indonesia (SMDR) Pasang Target Konservatif pada 2025
"Target kami yang terkait logistik, mulai dari gudang, trucking, hingga forwarding," kata Bani terkait rencana akuisisi dan ekspansinya.
Selain di domestik, SMDR juga melirik pertumbuhan non organik di pasar internasional. Bani bilang perusahaan kini memiliki kantor cabang di 17 negara, terutama di kawasan Asia Tenggara. Namun ke depan, cakupan bisnisnya akan diperluas ke Eropa dan Australia melalui akuisisi saham agar penetrasi pasar lebih cepat.
"Kita eksplor semua kemungkinan. Kalau mulai dari nol, lebih lama. Makanya lebih baik kalau bisa beli saham perusahaan yang sudah eksis," kata Bani.
Adapun untuk lini pelayaran, saat ini SMDR belum memiliki rencana untuk kembali masuk ke angkutan minyak mentah, meski menurutnya saat ini prospek logistik minyak terbuka di tengah tensi geopolitik Timur Tengah yang kian meningkat.
"Dulu kami pernah punya oil tanker, sekarang belum ada rencana untuk kembali. Tapi kami masih aktif di chemical tanker dan LNG carrier," tutur Bani.
Di tengah memanasnya konflik terkait distribusi minyak, Bani memastikan kinerja SMDR pada semester I-2025 masih solid meski industri pelayaran global dibayangi proyeksi pelemahan.
Menengok laporan keuangan perusahaan, SMDR berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 15,82% pada kuartal I-2025 lalu. Di mana, laba bersih SMDR berhasil terbang 52,73% dalam periode Januari-Maret 2025.
Menurut Bani, pendapatan SMDR sudah melampaui proyeksi anggaran internal, meskipun situasi global dan domestik dibayangi ketidakpastian. "Faktanya lebih tinggi daripada budget kita," katanya.
Sementara itu, Bani mengungkapkan, SMDR menyiapkan capex sebesar US$ 235 juta–US$ 250 juta yang digunakan untuk mendukung pengembangan terminal petikemas Pelabuhan Patimban yang rencananya beroperasi pada 2026 nanti.
“Peralatan seperti container crane, truk, dan side loader tengah dalam proses pemesanan dan pengiriman bertahap. Capex sangat berjalan di Patimban,” pungkasnya.
Selanjutnya: Kapok Banting Harga
Menarik Dibaca: Peran AI dalam Dunia Kreatif Digital untuk Prospek Bekerja dan Berkarya di 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News