Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) memasang target konservatif dalam menghadapi tahun 2025. Meski demikian, kinerja hingga pertengahan tahun ini justru melampaui ekspektasi internal perseroan.
Direktur Utama Samudera Indonesia, Bani M. Mulia, menyatakan bahwa strategi perusahaan tetap mengarah pada pertumbuhan, namun dengan pendekatan yang hati-hati di tengah dinamika geopolitik dan ketidakpastian global.
"Kami tentu punya target dan anggaran tahunan, tetapi itu tidak kami sampaikan ke publik. Yang bisa saya sampaikan adalah, hingga Juni 2025 ini, realisasi kinerja kami sudah melampaui estimasi dalam budget internal," ujar Bani saat ditemui dalam kesempatan paparan publik, Senin (1/7).
Menurutnya, perusahaan menyusun rencana kerja dengan proyeksi yang berhati-hati pada awal tahun. Namun, perkembangan pasar ternyata lebih positif dari perkiraan, sehingga membuka ruang bagi Samudera Indonesia untuk tetap tumbuh lebih agresif ke depan.
Baca Juga: Di Tengah Konflik Timur Tengah, Samudera Indonesia (SMDR) Catat Lonjakan Laba 52,7%
Dari sisi strategi, Bani menjelaskan bahwa perusahaan akan kembali menambah armada kapal guna memenuhi kebutuhan pasar yang masih tinggi.
"Kapal-kapal yang sebelumnya dalam pipeline sudah seluruhnya kami terima, tapi ternyata kami masih kekurangan kapal. Maka strategi ke depan adalah menambah lagi kapal tambahan,” ujarnya.
Ia juga menyinggung kondisi pasar kapal yang masih kuat, meski sempat ada ancaman kebijakan tarif dari Amerika Serikat terhadap kapal buatan China. Namun dampaknya, menurut Bani, relatif minim sejauh ini.
“Kondisi perang tarif seharusnya menekan harga dan daya saing kapal China, tapi nyatanya harga kapal tetap tinggi. Permintaan dan kegiatan ekonomi masih cukup kuat, bahkan lebih dominan dibandingkan tekanan tarif yang sebenarnya juga belum diberlakukan penuh karena masih dalam tahap negosiasi,” jelasnya.
Dengan situasi pasar yang relatif positif namun fluktuatif, Samudera Indonesia akan terus mencermati perkembangan sambil mengambil peluang secara selektif.
“Kami tetap mengambil kesempatan untuk menambah kapasitas, beli kapal baru, tapi dengan pendekatan hati-hati. Kalau nanti kapal sudah didapat, kami tentu akan sampaikan di paparan publik kuartalan,” pungkasnya.
Selanjutnya: ESDM: Bauran EBT Baru Capai 13,21% per Mei 2025
Menarik Dibaca: Tiket Diskon KAI Terjual 1,89 Juta Kursi, Ini KA dengan Tarif di Bawah Rp 100 Ribu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News