Reporter: Leni Wandira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) menyiapkan belanja modal atau capex sebesar USD 230–250 juta untuk tahun 2025, seiring dengan strategi ekspansi armada dan penguatan operasional di tengah peningkatan permintaan pengangkutan kargo.
Direktur Keuangan SMDR Ridwan Hamid menjelaskan, kebutuhan capex tahun ini menghadapi tantangan tersendiri dibandingkan tahun sebelumnya. Pendanaan capex akan berasal dari kombinasi kas internal, pinjaman bank, serta penerbitan sukuk.
"Capex kita tahun ini sekitar USD 236 hingga USD 250 juta, yang didanai dari kombinasi kas internal, borrowings, dan penerbitan sukuk tahap dua sebesar Rp500 miliar. Komposisi pendanaan biasanya sekitar 70%–80% berasal dari pinjaman bank, sisanya dari ekuitas dan kas perusahaan," ujar Ridwan dalam paparan publik, Senin (30/6).
Baca Juga: Samudera Indonesia (SMDR) Catat Penurunan Laba 32% Jadi US$ 50,7 juta di 2024
Sementara itu, Direktur Utama SMDR Bani M. Mulia menuturkan bahwa seluruh pesanan kapal baru yang dirancang sejak beberapa tahun terakhir kini telah diterima. Kapal terakhir, MV Sinar Pangkalan Brandan, diterima pada Januari 2025 mundur dari jadwal semula akhir 2024 dan saat ini telah beroperasi penuh.
"Dengan diterimanya kapal terakhir ini, maka rangkaian pembangunan kapal baru kami yang dilakukan di Jepang dan China telah tuntas. Namun, ke depan kami melihat adanya lonjakan permintaan dari pelanggan, yang mendorong kami untuk mencari tambahan kapal lagi," jelas Bani.
Ia menambahkan, Samudera Indonesia saat ini tidak memiliki kontrak pembangunan kapal baru (newbuild), namun tengah aktif mencari unit kapal siap pakai yang tersedia di pasar, termasuk kemungkinan mengambil alih (take over) kapal yang sudah dibangun oleh pihak lain.
Baca Juga: Samudera Indonesia (SMDR) Berharap Layar Tetap Terkembang
Langkah ekspansi armada ini menjadi sinyal bahwa sektor logistik laut Indonesia masih menunjukkan pertumbuhan, terutama di tengah pemulihan ekonomi kawasan dan peningkatan perdagangan regional. Permintaan pelanggan yang meningkat dari sisi volume mendorong SMDR untuk menjaga kecepatan dan efisiensi layanan dengan menambah kapasitas angkut.
"Kami sedang menjajaki beberapa opsi pembelian kapal tahun ini. Fokusnya bukan pada pembangunan baru, melainkan akuisisi kapal yang tersedia di pasar, yang bisa segera dioperasikan untuk menjawab kebutuhan pelanggan," kata Bani.
Baca Juga: Samudera Indonesia Bocorkan Progres Pembangunan Terminal Peti Kemas Patimban
Selanjutnya: DPR Kritik Proses Terbit SE OJK Soal Co-Payment, Dinilai Untungkan Industri Asuransi
Menarik Dibaca: Tiket Diskon KAI Terjual 1,89 Juta Kursi, Ini KA dengan Tarif di Bawah Rp 100 Ribu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News