kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sapi impor tertahan, harga daging masih tinggi


Jumat, 15 November 2013 / 19:33 WIB
Sapi impor tertahan, harga daging masih tinggi
ILUSTRASI. Karyawan melintas dengan latar layar pergerakan(IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Senin (3/1/2022). IHSG Hari Ini Selasa (5/7) Diramal Rebound, Analis Beri Rekomendasi Saham. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Harga daging sapi di tingkat konsumen masih tinggi di kisaran Rp 95.000 – Rp 100.000 per kilogram.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi mengatakan, kondisi tersebut disebabkan sejumlah sapi yang didatangkan dari Australia masih tertahan di Balai Karantina di Kementerian Pertanian.

“Kita kan minta yang di karantina yang menahan di kandang 14 hari, itu kita harapkan bisa dikeluarkan, untuk dipotong segera,” ungkap Bachrul ditemui di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (15/11/2013).

Bachrul mengatakan, sesuai jadwal pengiriman, sapi-sapi di datangkan dari negara asal selama 14 hari. Kemudian dicek di Balai Karantina antara 3-4 hari, dan paling lama satu minggu.

Selain masih tertahan di Balai Karantina, sejumlah sapi juga diduga tertahan di kandang importir, sehingga belum bisa dieksekusi di rumah pemotongan hewan (RPH).

Asal tahu saja, sampai akhir tahun Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan izin importasi sapi sebanyak 75 ribu ekor. Sampai November ini realisasinya sebanyak 36 ribu ekor. Dari sebanyak 36 ribu ekor tersebut, baru 6.600 ekor yang dipotong dan digelontorkan ke pasar.

Kekurangan inilah yang kata Bachrul menyebabkan harga daging sapi masih tinggi sampai tingkat konsumen. “Kemarin kita juga sudah rapat dengan yang besar-besar (importir), kita juga minta bantuan mereka untuk memantau RPH,” ujar Bachrul.

Lebih lanjut, ia menegaskan importir tidak boleh angkat tangan untuk menstabilisasi harga. Demikian juga dengan komitmen importir yang ingin membantu pemerintah “Ada exercise control (pengawasan ketat) oleh importir agar RPH mengambil keuntungan yang wajar,” kata dia. (Estu Suryowati/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×