kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Sarana Menara Nusantara (TOWR) bukukan pendapatan Rp 7,45 triliun sepanjang 2020


Selasa, 04 Mei 2021 / 06:30 WIB
Sarana Menara Nusantara (TOWR) bukukan pendapatan Rp 7,45 triliun sepanjang 2020


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) membukukan pendapatan Rp 7,45 triliun sepanjang 2020. Jumlah tersebut meningkat 15,36% dari pendapatan 2019 yang sebesar Rp 6,45 triliun.

Jasa sewa menara berkontribusi Rp 6,97 triliun atau 93,61% terhadap total pendapatan TOWR. Kemudian, pendapatan wireline sebesar Rp 355,12 miliar (4,77%), Very Small Aperture Terminal (VSAT) sebesar Rp 99,15 miliar atau berkontribusi 1,33%, dan IPCL Rp 21,74 miliar (0,29%).

Asal tahu saja, VSAT merupakan jasa telekomunikasi yang menggunakan teknologi satelit sehingga dapat menjangkau daerah yang belum terjangkau jaringan telekomunikasi lainnya.

Sementara wireline merupakan jasa telekomunikasi yang menggunakan jaringan serat optik dan nirkabel untuk layanan internet broadband dan Virtual Private Network.

Baca Juga: IHSG naik 0,17% sepanjang April, ini saham-saham dengan net buy & sell terbesar asing

ari segi bottom line, TOWR bahkan membukukan peningkatan laba tahun berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 21,1% year on year (yoy). Artinya, laba bersih TOWR bertambah dari Rp 2,34 triliun menjadi Rp 2,84 triliun.

Adapun total aset tahun 2020 TOWR meningkat 23,80% yoy, dari Rp 27,675 triliun menjadi Rp 34,25 triliun.

 

Menurut penjelasan tertulis manajemen, kenaikan ini terutama disebabkan oleh pembelian menara dari XL Axiata dan penerapan awal PSAK 73 yang mana perusahaan harus mengakui hak guna di masa depan dari aset yang disewa terkait sewa tanah, sewa kantor, dan sewa satelit.

Sementara itu, total liabilitas meningkat sebesar 27,30% yoy, dari Rp 18,91 triliun menjadi Rp 24,07 triliun. "Peningkatan ini disebabkan oleh penerapan awal PSAK 73 di mana diakuinya utang pembiayaan sewa atas komitmen sewa tanah kantor dan satelit," ucap manajemen.

Kenaikan liabilitas tersebut juga terjadi seiring meningkatnya utang bank terkait pembiayaan pembelian menara XL Axiata dan adanya penerbitan obligasi berkelanjutan II tahap I tahun 2020 PT Protelindo. Selain itu, ekuitas TOWR melesat 51,56% yoy, dari Rp 8,76 triliun menjadi Rp 10,18 triliun.

Selanjutnya: Bursa Senin 3/5 segera dibuka, dua saham BUMN ini perlu dicermati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×