Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) di awal tahun ini menyiapkan Rp 2 triliun untuk belanja modal organik. Pada rencana awal, 30% belanja modal pada tahun ini digunakan untuk pembangunan menara.
Wakil Direktur Utama TOWR Adam Ghifari mengungkapkan hingga saat ini realisasi belanja modal per Juni 2018 mencapai Rp 1,1 triliun. “Untuk belanja menara terdiri dari menara baru, kolokasi, maintenance, dan bayar sewa lahan ke pemilik lahan. Ada juga untuk non menara seperti VSAT dan fiber optics,” katanya, Jum’at (10/8).
Hingga Juni 2018, TOWR telah menyelesaikan 1.300 pesanan sewa menara. TOWR juga sudah memiliki 6.000 kilometer (km) jaringan fiber optic dari total yang akan dikerjakan sepanjang 8.000 km. “Masih 2.000 kilometer yang sedang dibangun,” tambah Adam.
Selanjutnya memasuki paruh ke dua tahun 2018 Juli 2018 TOWR telah menerima permintaan sebanyak 1.150 menara yang akan dikerjakan perusahaan. Permintaan itu juga diharapkan dapat mendongkrak pendapatan TOWR di semester II-2018.
Adapun menurut Adam, upaya belanja TOWR seiringan dengan permintaan operator telekomunikasi yang juga meningkat. Adanya regulasi yang mewajibkan pengguna nomor prabayar untuk registrasi dinilai perusahaan membuat operator telekomunikasi semakin berfokus meningkatkan layanannya dan berdampak positif bagi industri menara telekomunikasi.
Bagi TOWR di tahun ini tidak ada wilayah khusus yang ditargetkan untuk mendongkrak kinerja, baik melalui pembangunan menara maupun non menara. “Kami mengikuti pola perkembangan jaringan para operator telekomunikasi,” ujar Adam.
Untuk belanja modal anorganik, TOWR juga telah mengeluarkan Rp 1,4 triliun untuk akuisisi PT Komet Infra Nusantara (KIN). Hasil akuisisi itu sudah berkontribusi bagi pendapatan perusahaan di semester I-2018 walaupun hanya beroperasi selama satu bulan sebelum tutup buku semester I.
Grup TOWR secara konsolidasi per akhir Juni 2018 memiliki 16.700 menara dengan tambahan sebanyak 807 menara yang diperoleh secara organik dan juga tambahan menara sebanyak 1.369 menara yang berasal dari KIN. Manajemen TOWR menghitung, dengan asumsi rata-rata pendapatan tahunan KIN senilai Rp 325 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News