kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -18.000   -0,91%
  • USD/IDR 16.310   12,00   0,07%
  • IDX 7.156   38,26   0,54%
  • KOMPAS100 1.043   8,35   0,81%
  • LQ45 800   4,89   0,62%
  • ISSI 232   2,05   0,89%
  • IDX30 415   0,46   0,11%
  • IDXHIDIV20 485   0,27   0,06%
  • IDX80 117   0,78   0,67%
  • IDXV30 119   -0,05   -0,04%
  • IDXQ30 133   0,10   0,08%

Saranacentral Bajatama (BAJA) bukukan penurunan penjualan 9,5% di kuartal-I 2019


Jumat, 28 Juni 2019 / 15:39 WIB
Saranacentral Bajatama (BAJA) bukukan penurunan penjualan 9,5% di kuartal-I 2019


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Produsen baja lembaran, PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) belum melihat tanda-tanda pasar baja pulih di awal tahun ini. Perusahaan fokus agar tidak semakin mempertebal kerugian di periode berikutnya.

Mengulik laporan keuangan perseroan, penjualan bersih BAJA sepanjang kuartal-I 2019 tercatat senilai Rp 290,51 miliar atau turun 9,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 321,24 miliar. Sementara beban pokok penjualan perseroan turut menurun 8% year on year (yoy) menjadi Rp 288,69 miliar di triwulan pertama tahun ini.

Turunnya revenue mempengaruhi perolehan laba kotor sepanjang tiga bulan pertama tahun ini yang berjumlah Rp 1,81 miliar atau melemah 74% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 7,09 miliar. Handaja Susanto, Direktur Utama BAJA mengaku di tahun politik ini sejak Januari hingga Juni permintaan masih sepi.

"Mudah-mudahan Juli nanti sampai September kami dapat kejar ketertinggalan," ujarnya saat paparan publik perseroan berlangsung, Jumat (28/6). Kondisi yang terjadi saat ini ialah harga bahan baku baja lembaran mengalami penurunan akibat perang dagang, namun perseroan tak dapat memaksimalkan kenaikan harga produknya.

Handaja bilang harga produk terus turun dan margin keuntungan ikut tergerus. Melihat kondisi ini, manajemen tak mematok muluk-muluk untuk target pertumbuhan tahun ini, bisa mengurangi kerugian saja sudah cukup.

"Kami menjaga agar potongan bottomline kami tidak semakin besar," kata Handaja. Oleh karena itu perseroan akan melakukan efisiensi produksi dan memperbanyak produksi barang yang punya margin tinggi.

Adapun di triwulam pertama tahun ini, sebenarnya perseroan berhasil memperoleh keuntungan selisih kurs di kuartal-I 2019 senilai Rp 10,19 miliar, dimana pada kuartal yang sama tahun kemarin mendapatkan rugi selisih kurs Rp 7,53 miliar.

Alhasil bottomline BAJA dapat terkerek naik dan menjadi positif Rp 6,51 miliar sampai akhir Maret 2019, dimana pada periode yang sama tahun lalu perseroan masih membukukan rugi bersih senilai Rp 4,98 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×