Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk masih ingin melancarkan ekspansi pada tahun depan. Emiten pupuk berkode saham “SAMF” ini berencana membangun pabrik anyar pada tahun depan.
Direktur Saraswanti Anugerah Makmur Dadang Suryanto mengatakan, keinginan untuk membangun pabrik anyar didasari oleh tingginya permintaan pupuk di dalam negeri. Saat ini, Saat ini, SAMF tengah menghitung kapasitas produksi tambahan yang sesuai untuk dikejar.
Makanya, ia juga belum mengungkapkan berapa belanja modal atawa capital expenditure (capex) yang ingin dianggarkan untuk tahun depan. Yang terang, sumber pendanaannya akan memanfaatkan kas internal maupun sumber pendanaan eksternal.
“Target lokasi (pabrik baru) sudah ada, namun belum bisa dipublikasikan,” ujar Dadang kepada Kontan.co.id, Minggu (13/12).
Mengintip laporan tahunan perusahaan, SAMF sebelumnya juga telah melakukan pemesanan untuk pengadaan barang-barang modal dalam rangka penambahan kapasitas pabrik eksisting pada tahun 2019 lalu.
Baca Juga: Direktur Saraswanti Anugerah (SAMF) manfaatkan teknologi untuk cegah penularan corona
Kontan.co.id mencatat, penambahan kapasitas tersebut telah dirampungkan sehingga perusahaan telah memiliki total kapasitas produksi sebesar 600.000 ton per tahun dari total lima pabrik yang tersebar di Jawa Timur, Sumatra Utara dan Kalimantan Tengah. Mulanya, total kapasitas produksi perusahaan tercatat sebesar 440.000 ton per tahun pada tahun 2019 lalu.
Selain ingin menambah kapasitas produksi, SAMF juga ingin melakukan ekspansi pasar. Saat ini, perusahaan tengah membidik pasar-pasar baru yang belum tergarap secara maksimal seperti misalnya Sulawesi.
Rencananya, perusahaan akan memasarkan produk-produk perusahaan di target pasar baru secara mandiri tanpa melalui perantara distributor lokal.
“Kami sudah ada kantor perwakilan pemasaran di Makassar. Rencananya 2021 akan lebih diaktifkan lagi,” kata Dadang.
Sejauh ini, Dadang belum mengungkap berapa proyeksi maupun target yang ingin dikejar pada tahun depan, namun ia menyebutkan bahwa perusahaan akan membidik target yang lebih tinggi daripada realisasi kinerja di tahun 2020.
Optimisme ini berdasar pada adanya agenda pengadaan vaksin oleh pemerintah serta tren harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang diproyeksi masih akan baik di di tahun depan.
Maklumlah, sebagian besar pelanggan SAMF memang terdiri atas perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Baca Juga: PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) Menikmati Efek Kenaikan Harga CPO
Berdasarkan catatan Kontan.co.id, porsi kontribusi penjualan pupuk ke perusahaan perkebunan kelapa sawit bisa mencapai 80% total pendapatan SAMF. Praktis, bisnis pupuk SAMF biasanya ikut terungkit ketika tren harga CPO positif.
Sepanjang Januari-September 2020 lalu, SAMF mencetak penjualan sebesar Rp 994,88 miliar, naik 3,01% dibandingkan realisasi penjualan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 965,77 miliar.
Dari hasil penjualan tersebut, SAMF mengantongi laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 73,22 miliar di sepanjang Januari-September 2020. Angka tersebut tumbuh 8,81% bila dibandingkan realisasi laba bersih periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 67,29 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News