Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto
Rencananya, perusahaan akan memasarkan produk-produk perusahaan di target pasar baru secara mandiri tanpa melalui perantara distributor lokal.
“Kami sudah ada kantor perwakilan pemasaran di Makassar. Rencananya 2021 akan lebih diaktifkan lagi,” kata Dadang.
Sejauh ini, Dadang belum mengungkap berapa proyeksi maupun target yang ingin dikejar pada tahun depan, namun ia menyebutkan bahwa perusahaan akan membidik target yang lebih tinggi daripada realisasi kinerja di tahun 2020.
Optimisme ini berdasar pada adanya agenda pengadaan vaksin oleh pemerintah serta tren harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang diproyeksi masih akan baik di di tahun depan.
Maklumlah, sebagian besar pelanggan SAMF memang terdiri atas perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Baca Juga: PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) Menikmati Efek Kenaikan Harga CPO
Berdasarkan catatan Kontan.co.id, porsi kontribusi penjualan pupuk ke perusahaan perkebunan kelapa sawit bisa mencapai 80% total pendapatan SAMF. Praktis, bisnis pupuk SAMF biasanya ikut terungkit ketika tren harga CPO positif.
Sepanjang Januari-September 2020 lalu, SAMF mencetak penjualan sebesar Rp 994,88 miliar, naik 3,01% dibandingkan realisasi penjualan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 965,77 miliar.
Dari hasil penjualan tersebut, SAMF mengantongi laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 73,22 miliar di sepanjang Januari-September 2020. Angka tersebut tumbuh 8,81% bila dibandingkan realisasi laba bersih periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 67,29 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News