Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
KUCHING. Sarawak Cable Bhd membidik Indonesia sebagai pasar potensial mendatang. Rencana pemerintah Indonesia membangun infrastruktur besar-besaran menggoda perusahaan kabel asal Negeri Jiran ini.
Aaron Toh, Managing Director Sawarak Cable mengatakan, ada kekurangan pasokan listrik besar di Indonesia, terutama di Sumatera. Kini, pemerintah Indonesia berkomitmen membangun infrastruktur listrik 35.000 megawatt (MW) dalam lima tahun.
"Karena itu, kami harus bersiap dan bergerak cepat untuk menangkap peluang tersebut. Kami berekspektasi, pasar Indonesia menarik bagi bisnis pembangkit listrik dan jalur transmisi kami," kata Toh akhir pekan lalu, dikutip The Borneo Post.
Mengincar pasar Sumatera, Toh bilang, anak usahanya yaitu PT Inpola Mitra Elektrindo tengah mengembangkan pembangkit listrik mini hidro (PLTMH) atau bersumber tenaga air berkapasitas listrik 10 MW di Sumatera Utara. Proyek tersebut dijadwalkan kelar tahun ini dan bisa memproduksi listrik tahun depan.
Sarawak Cable tengah bernegosiasi dengan PLN untuk memasok listrik lewat Power Purchase Agreement (PPA). PLN diharapkan sudah memberi izin dalam tiga hingga enam bulan mendatang.
Sarawak Cable membidik bisnis kabel akan menyumbang 30% dari pendapatan ekspor di masa mendatang. Tujuan ekspor perusahaan saat ini ke kawasan Oseania dan Asean, seperti Myanmar, Filipina, dan Singapura. Sampai saat ini, Sarawak Cable sudah mengantongi order baru sekitar RM 2 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News