kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Satu unit apartemen di Jakarta tembus Rp 33 M


Rabu, 19 November 2014 / 13:37 WIB
Satu unit apartemen di Jakarta tembus Rp 33 M
ILUSTRASI. Petugas teller menghitung uang di salah satu bank di Jakarta, Jumat (28/1). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/28/01/2022.


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Harga properti, khususnya apartemen supermewah, di Jakarta terus melambung tinggi. Jika tahun lalu harga rata-rata masih berada pada kisaran Rp 46 juta per meter persegi, tahun ini menjadi rerata sekitar Rp 50 juta per meter persegi.

Tahun depan harga-harga itu diprediksi akan melesat lagi, mencapai rerata Rp 55 juta per meter persegi. Posisi angka tertinggi saat ini masih didominasi apartemen supermewah di kawasan central business distric (CBD) Jakarta. 

Satu di antara apartemen supermewah sedang dipasarkan adalah Raffles Residence di dalam area pengembangan Ciputra World 1 Jakarta. Saat ini posisi harga hunian jangkung yang hanya tersedia 88 unit itu sudah mencapai Rp 33 miliar per unit untuk ukuran 400 meter persegi atau Rp 82,5 juta per meter persegi di luar pajak.

Menurut CEO Ciputra Group, Candra Ciputra, harga tersebut masih akan berubah tahun depan. Kenaikannya bisa mencapai lima hingga delapan persen.

"Kami putuskan untuk menaikkan harga jual bukan hanya karena didorong perubahan harga BBM, tapi karena demand-nya memang tinggi. Walau harganya mahal, tapi sudah terokupasi 80%," kata Candra kepada Kompas.com, Selasa (18/11) kemarin. 

Saat ini, meskipun harga apartemen supermewah tersebut terus meroket, menurut Country Head JLL Indonesia, Todd Lauchlan, masih jauh lebih rendah ketimbang harga apartemen di Bangkok, Kuala Lumpur, terlebih di Singapura.

"Harga properti kita masih sangat rendah jika dikomparasikan dengan harga properti di pasar-pasar utama dunia. Tapi, potensi kenaikan dan pertumbuhan justru tinggi. Hal ini mempertimbangkan tingginya kebutuhan akan hunian berkualitas, berkelas, di lokasi premium dan juga potensi investasi," ujar Todd.

Hal senada juga dikatakan Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda. Dia berpendapat, apartemen supermewah di Indonesia, khususnya Jakarta, masih paling rendah harganya. 

"Padahal, pasarnya terus meningkat dan menjadi tuntutan kebutuhan karena menawarkan prestise, praktis, modernitas, gaya hidup dan kebanggaan. Harga apartemen supermewah punya potensi meningkat lebih tinggi karena pasokannya kurang dan pasar di segmen ini akan terus ada, bahkan terus meningkat," imbuh Ali.

Selain Raffles Residence, apartemen supermewah lainnya yang saat ini tengah meramaikan pasar Jakarta dan menjadi bidikan UNHWI (ultra high networth individual) adalah Anandamaya Residence yang digarap Astra Land dan Hongkong Land, Langham Residences, Casa Domaine, Pondok Indah Residence, dan Pakubuwono Signature. Kisaran harga apartemen tersebut mencapai Rp 50 juta hingga Rp 60 juta per meter persegi di luar pajak. (Hilda B Alexander)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×