Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pasar properti Jakarta hingga akhir September 2014 memang masih mengalami pelambatan jika dibandingkan pertumbuhan yang terjadi tahun lalu. Seperti sektor apartemen yang hanya mampu tumbuh 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mampu mengalami pertumbuhan sebesar 20% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Biarpun begitu, Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto mengatakan kenaikan harga apartemen di Jakarta hingga kuartal III masih cukup stabil terutama dengan masih meningkatnya permintaan akan unit apartemen. "Meskipun ketegangan politik terjadi di Indonesia, pasar apartemen mempertahankan kinerja yang stabil. Keseluruhan penjualan apartemen naik 1,4% pada kuartal III dibandingkan kuartal sebelumnya menjadi 86,6%," kata Ferry dalam rilis pada KONTAN, Senin (17/11).
Peningkatan penjualan ini dipengaruhi oleh tren positif setelah adanya kejelasan pemilihan presiden. Tingkat penjualan pun semakin tinggi dengan adanya pergeseran tren hidup masyarakat perkotaan yang memilih tinggal di apartemen dibandingkan rumah tapak.Selain itu, para pembeli apartemen baik end uses maupun investor memandang apartemen sebagai aset.
Berdasarkan perspektif pengguna akhir, apartemen bisa menjadi aset lindung nilai terhadap inflasi. Bagi investor, memiliki apartemen dapat memberikan pendapatan berulang dari sewa dan menjaga arus kas yang stabil jika pemilik membeli apartemen dengan hipotek.
Secara keseluruhan, terjadi peningkatan penjualan apartemen yang siap huni di Jakarta sebesar 2% pada kuartal III dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi 95%. Sedangkan penjualan unit apartemen yang sedang dalam pembangunan konstruksi mencapai sebesar 73,2% atau mengalami kenaikan sebesar 2,7% dari kuartal sebelumnya.
Berdasarkan segmen pasar, tingkat pra penjualan apartemen menengah atas mencapai tingkat penerimaan tertinggi sebesar 84% dan diikuti oleh tingkat pra penjualan apartemen kelas atas sebesar 78%. Rata-rata peningkatan pra penjualan apartemen kelas menengah atas dan apartemen kelas atas berada di daerah-daerah seperti Pondok Indah, Permata Hijau, Kemayoran, Kedoya dan di daerah CBD.
Dengan peningkatan penjualan tersebut, harga rata-rata apartemen di wilayah CBD tercatat mencapai sebesar Rp 41,8 juta per meter persegi. Sementara itu, harga rata-rata apartemen di wilayah Jakarta Selatan mencapai sebesar Rp 31,2 juta per meter persegi dan harga rata-rata apartemen di luar wilayah premium Jakarta bisa mencapai Rp 20,3 juta.
Kenaikan harga apartemen di Jakarta juga ditopang oleh pelambatan jumlah pasokan apartemen hingga September 2014. Pertumbuh pasokan apartemen strata-title hanya tumbuh sebesar 2% dibandingkan kuartal sebelumnya dengan jumlah total unit apartemen menjadi 139.239 unit.
Hal ini menunjukkkan hanya terjadinya peningkatan sebanyak 2.183 unit yang berasal dari selesainya delapan menara di enam proyek apartemen, seperti Ambassade Residence, MyHome Apartment, The Pakubuwono Signature, Sherwood Residence (Menara Bupati), Sky Terrace Lagoon, dan The Green Pramuka (Menara Bougenville).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News