Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen kemasan, PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) melanjutkan langkah ekspansi pembangunan pabrik baru di Batang, Jawa Tengah. SMKL menargetkan pabrik bisa mulai beroperasi pada awal tahun 2024 mendatang.
Direktur SMKL Herryanto Setiono Hidayat mengatakan, pilihan lokasi ekspansi di Jawa Tengah bukan tanpa alasan. Ia melihat potensi di yang cukup besar di wilayah tersebut, mengingat adanya beberapa pelanggan utama SMKL yang melakukan investasi baru dengan kapasitas yang cukup besar di sana.
“Sehingga kami mengiringinya dengan menambah fasilitas produksi baru agar mendekatkan kepada beberapa pelanggan utama kami,” kata Herryanto dalam paparan publik virtual, Rabu (31/5).
Baca Juga: Begini Strategi Satyamitra Kemas Lestari (SMKL) Capai Target Bisnis Tahun Ini
Untuk membangun pabrik anyar tersebut, Satyamitra Kemas Lestari menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 400 miliar-Rp 500 miliar.
Direktur Utama SMKL Ang Kinardo menambahkan, sampai saat ini progres pembangunan pabrik Batang Jawa Tengah telah memasuki tahap pembebasan lahan dengan serapan capex berkisar Rp 90 miliar.
Menurut Ang, ekspansi pabrik ini juga dilakukan SMKL seiring dengan adanya prospek peningkatan permintaan yang didorong oleh peningkatan kesadaran konsumen akan pentingnya produk ramah lingkungan.
Nah, untuk merespons peningkatan kesadaran konsumen tersebut, SMKL berencana mengganti boiler tenaga batu bara yang digunakan menjadi 100% menggunakan tenaga gas.
Tren peningkatan kepedulian masyarakat terhadap produk-produk ramah lingkungan yang dihasilkan oleh perusahaan yang mempraktikkan bisnis berkelanjutan menjadi perhatian tersendiri dalam strategi pengembangan bisnis SMKL.
“Seiring kesadaran konsumen yang semakin tinggi akan pentingnya produk ramah lingkungan, kami akan terus menerus berusaha meningkatkan kualitas praktik bisnis berkelanjutan dari SMKL,” jelas Ang.
Sementara itu, penjualan Satyamitra Kemas Lestari di kuartal I-2023 menurun 13%, dari sebelumnya Rp 574 miliar menjadi Rp 499 miliar. Mayoritas penjualan selama kuartal pertama ini masih ditopang oleh penjualan carton box (52%), offset (26%), pre-print (20%), dan rigid box (2%).
Dari sisi bottom line, laba bersih SMKL juga terpantau menyusut signifikan. Angkanya lebih rendah 52% menjadi hanya Rp 16 miliar per akhir Maret tahun ini.
Baca Juga: SMKL Catat Peningkatan Penjualan Kotak Pracetak 33,6% pada Kuartal I 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News