Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Di akhir kepemimpinannya, presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberi lampu hijau untuk proyek jalan tol Trans Sumatera, khususnya empat ruas pertama. Presiden sudah memberi indikasi setuju pada pembahasan Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur teknis pelaksanaan tol yang membentang dari Lampung hingga Aceh ini.
Menteri koorditanor bidang perekonomian Chaerul Tanjung bilang persetujuan SBY ini diberikan melalui rapat terbatas kabinet Indonesia Bersatu, hari Kamis (11/9).
Rancangan perpres ini menyebutkan pelaksanaan pembangunan tol Trans Sumatera akan dilakukan oleh PT Hutama Karya (HK). "Perpresnya tinggal ditandatangani, tapi prinsipnya, persetujuan sudah diberikan," ujar Chaerul di Jakarta.
Menteri yang akrab dipanggil CT ini menjelaskan, Hutama Karya juga diberi kebebasan untuk menentukan sumber dananya. Perusahaan boleh memakai dana dari Penanaman Modal Pemerintah, penerbitan obligasi, atau melakukan kerjasama bilateral dengan lembaga keuangan internasional.
Hanya saja, Ia menegaskan pola pembangunan tol Trans Sumatera ini akan berbeda dengan pembangunan proyek-proyek lainnya. Sebab, pola pembangunanya dengan cara bangun lalu jual.
Maksudnya, setelah dibangun oleh HK, jalan tol Trans Sumatera ini akan dijual kepada investor yang berminat, dengan sistim lelang. Pemerintah menawarkan hak konsesi atas jalan tol, bagi investor yang berminat selama 40 tahun.
Nah, sekarang bola ditangan HK. Sebab jika dalam dua tahun, Hutama Karya tidak menyelesaikan pembangunan, pemerintah bakal menunjuk BUMN lain yang 100% dikuasai pemerintah. Namun jika tidak ada peminat, akan kembali dilakukan tender.
Dalam perpres ini, HK akan mengerjakan empat ruas jalan tol, dari 32 ruas yang akan dibangun. Keempat ruas ini terdiri dari Medan-Binjai sepanjang 16,8 kilometer (Km) dengan investasi Rp 2 triliun, ruas pekanbaru-Dumai sepanjang 135 Km dengan investasi Rp 14,7 triliun, ruas Palembang-Indralaya sepanjang 22 Km dengan investasi Rp 1 triliun, dan ruas Bakauheuni-Terbanggi sepanjang 135 Km dengan investasi Rp 147,7 trilin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News