kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.351.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.747   21,00   0,13%
  • IDX 8.417   46,45   0,55%
  • KOMPAS100 1.166   6,42   0,55%
  • LQ45 850   5,80   0,69%
  • ISSI 294   1,08   0,37%
  • IDX30 445   1,55   0,35%
  • IDXHIDIV20 514   5,58   1,10%
  • IDX80 131   0,59   0,45%
  • IDXV30 137   0,45   0,33%
  • IDXQ30 142   1,41   1,00%

SCG Chemicals tambah kapasitas 30,7 % tahun depan


Rabu, 23 Desember 2015 / 16:27 WIB
SCG Chemicals tambah kapasitas 30,7 % tahun depan


Reporter: Revita Rita Rani | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Salah satu anak usaha Siam Cement Group (SCG) yang bergerak di industri petrokimia, yakni SCG Chemicals mulai memantapkan bisnisnya di Indonesia dengan menambah kapasitas produksi tahun depan. 

Nantapong Chantrakul, Country Director SCG Indonesia mengatakan, kapasitas produksi akan dinaikkan menjadi 1,3 juta ton pertahun. Kapasitas ini meningkat 30,7% dari kapasitas yang ada sekarang yang sebesar 900.000 ton pertahun. 

Sayangnya, ia enggan merinci lebih jauh mengenai biaya yang dikeluarkan buat peningkatan kapasitas ini. Selain Indonesia, SCG Chemical juga memiliki pabrik di Vietnam dan negara asalnya Thailand.

Menurut Nantapong, sejauh ini permintaan pasar untuk produk kimia sekitar 2,5 juta ton pertahun. Sementara perusahaan baru bisa memenuhi 50%, sisanya masih harus diimpor.

di Indonesia, SCG Chemical memiliki tiga plant produksi, yakni di Gresik, Banten, dan Tuban. Pabrik Gresik memiliki total produksi PVC Resin sebesar 120.000 ton pertahun, dan pabrik Tuban memiliki total produksi 1, 8 juta ton naptha, paraxylene, dan benzene pertahun.

Sedangkan pabrik di Banten memiliki total produksi 2,056 juta ton ethylene, propylene, HDPE/LLDPE, PP, dan SM.

Mengacu pada laporan keuangan perusahaan, sejauh ini penjualan perusahaan untuk kimia adalah 203.539 juta Baht atau setara dengan Rp 79 miliar (1 bath= Rp 388). perusahaan mencatatkan laba tahun ini sebesar 2.690 juta Baht atau senilai Rp 1.045 miliar, menurun 76% dari tahun sebelumnya.

Penyusutan laba disebabkan oleh menurunnya siklus dalam industri petrokimia dan perlambatan ekonomi global. Namun perusahaan optimistis sampai tahun depan industri kimia akan terus tumbuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×