kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sebanyak 110 SPBU di Jabodetabek belum sediakan Pertamax


Selasa, 15 Februari 2011 / 12:11 WIB
Sebanyak 110 SPBU di Jabodetabek belum sediakan Pertamax
ILUSTRASI.


Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Walaupun pelaksanaan pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di wilayah Jakarta, Bogor,Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) bakal dilakukan 1 April 2011, namun masih ada 110 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina yang belum menyediakan BBM pengganti yaitu Pertamax.

Sebagian SPBU bahkan hanya memiliki satu tangki hingga Pertamina membutuhkan dana Rp 6,15 miliar untuk menambah tangki di SPBU. Manager Non PSO Fuel Retail Pertamina, Sugeng Priyono mengatakan SPBU Pertamina di wilayah Jabodetabek berjumlah 720 unit. Dari jumlah itu, baru sebanyak 610 unit SPBU atau 84,72% dari total SPBU yang sudah menjual BBM Pertamax.

"SPBU lainnya sedang kami persiapkan agar sudah siap semua di bulan April nanti," ungkap Sugeng dalam sebuah acara diskusi, Minggu (13/2).

Dari 110 unit SPBU yang belum menjual Pertamax, Sugeng mengatakan sebanyak 69 unit di antaranya sudah siap dengan fasilitas tangki. Puluhan SPBU itu memiliki lebih dari satu tangki pengisian BBM tapi saat ini masih dipergunakan untuk BBM bersubsidi yaitu Premium saja.

Nantinya jika aturan pembatasan BBM bersubsidi dijalankan, salah satu tangki yang tadinya dipergunakan untuk Premium akan diganti dengan Pertamax. Di luar itu, saat ini masih terdapat sebanyak 41 unit SPBU yang hanya memiliki satu tangki dan hanya dipergunakan untuk melayani BBM Premium saja.

Untuk itu, Sugeng mengatakan Pertamina akan melakukan penambahan satu tangki lagi di SPBU itu khusus untuk melayani kebutuhan Pertamax. Untuk menambah satu tangki di masing-masing SPBU, menurutnya membutuhkan dana sekitar Rp 150 juta. Artinya, untuk menambah tangki di 41 SPBU di wilayah Jabodetabek, Pertamina membutuhkan dana 6,15 miliar. "Kalau bisa ada bantuan dari pemerintah," ungkap Sugeng.

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Ditjen Migas Kementerian ESDM, Saryono Hadiwijoyo mengatakan kesiapan infrastruktur di SPBU merupakan salah satu pertimbangan pembatasan BBM bersubsidi. Namun wilayah Jabodetabek dinilai paling siap dibandingkan dengan wilayah lain di Jawa maupun luar Pulau Jawa.

Saryono mengakui pada saat pemberlakuan aturan itu, masyarakat yang berada wilayah perbatasan Jabodetabek sangat rawan melakukan kecurangan dengan membeli BBM di SPBU di luar Jabodetabek.

Sebagai langkah antisipasi, pihaknya akan melakukan pengawasan dengan melibatkan Pemda dan Polri setempat. Pembatasan BBM bersubsidi sendiri baru akan dilakukan di seluruh Jawa dan Bali pada tanggal 1 Juli 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×