Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
Justinus mengakui dengan penutupan berbagai gerainya jumlah pengunjung turun sangat signifikan. Karenanya, penjualan emiten bersandi saham FAST ini juga mengikutinya. Sayang, ia belum membeberkan penurunannya.
Dengan begitu, pihaknya pesimistis mengejar target kinerja yang telah ditetapkan di awal tahun ini. Sekedar mengingatkan, FAST membidik pendapatan sebesar Rp 8 triliun di tahun ini.
"Tidak bisa mencapai target pendapatan dan pasti ada revisi budget," ungkapnya.
Baca Juga: Corona Tak Bikin Gentar, Emiten Tetap Gencar Cari Dana di Bursa
Walaupun begitu, FAST tetap berupaya menjaga kinerjanya disepanjang tahun ini. Beberapa upaya yang dilakukan dengan terus membuka gerai-gerai untuk melayani pembelian take away, pembelian melalui ojek online, home delivery dan drive thru.
Selain itu, pihaknya juga akan mengurangi pengeluaran yang tidak mendesak, serta menunda berbagai capex tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News