kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sebanyak 50 ton bawang merah asal Taiwan masuk Pasar Induk


Kamis, 10 November 2011 / 15:55 WIB
Sebanyak 50 ton bawang merah asal Taiwan masuk Pasar Induk
ILUSTRASI. Yaqut Cholil Qoumas


Reporter: Handoyo | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Harga bawang merah kembali mengalami penurunan. Jika satu bulan lalu harga bawang merah di tingkat petani berkisar Rp 5.500 per kg, kini turun 27% menjadi Rp 4.000 per kg. Ini akibat melimpahnya produksi karena telah memasuki masa panen dan juga masuknya bawang impor.

Akat, Ketua Asosiasi Pembibit Bawang Merah Indonesia (APBMI), mengatakan, turunnya harga bawang merah di tingkat petani karena kelebihan pasokan. "Sisa panenan bulan Agustus saja saat ini masih menumpuk," kata Akan kepada KONTAN (10/11).

Akat mencontohkan, untuk di daerah Nganjuk, Jawa Timur saja stok yang tersisa masih 1.000 ton. Padahal menurutnya musim panen pada November ini masih berlangsung.

Sebagai catatan, luas lahan pertanian bawang di daerah Nganjuk sendiri mencapai 3.000 hektare (ha), dengan produksi mencapai 24.000 ton. Selain untuk memenuhi kebutuhan bawang di wilayah Nganjuk, produksi bawang merah juga di kirim ke beberapa wilayah di Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah.

Ketua Departemen Kajian Strategis Nasional Serikat Petani Indonesia (SPI), Achmad Yakub, mengatakan, jika petani bawang merah di beberapa sentra di Jawa kondisinya cukup memprihatinkan. Pasalnya meski produksi bawang merah dari petani lokal sedang membeludak, namun bawang impor masih banyak membanjiri pasar lokal. "Bawang impor sudah masuk ke sentra-sentra produksi," kata Yakup kepada KONTAN (10/11).

Yakup menghitung, masuknya bawang impor ini saat ini mencapai 30% dari total produksi bawang merah nasional.

Petani berharap jika bawang terkerek naik minimal Rp 6.000 per kilogram. Dengan harga jual yang berada di bawah standar tersebut, petani sebenarnya sangat rugi. Untuk 1 kg bawang, paling tidak Harga Pokok Produksi (HPP) sebesar Rp 5.200 per kg.

Untuk itulah Akat berharap jika impor bawang yang dilakukan harus dihentikan karena selain memukul harga bawang lokal, munculnya bawang impor akan membuat stok bawang semakin berlebih.

Masuknya bawang impor juga diakui oleh Staf Pusat Data dan Informasi Pasar Induk Sayuran dan Buah Kramat Jati (PISBKJ), Suminto. Meski tidak sebesar bulan Januari-Maret, sejak 7 November, sudah ada 50 ton bawang merah impor asal Taiwan yang masuk ke Pasar Induk Sayuran dan Buah Kramat Jati (PISBKJ).

Harga jual bawang impor tersebut lebih rendah dari harga bawang lokal. Suminto bilang, jika saat ini harga jual bawang merah lokal berkisar Rp 7.500 per kg, harga bawang merah asal Taiwan bisa dibeli dengan harga Rp 5.500-Rp 6.000 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×