Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Test Test
JAKARTA. Para petani bawang merah harus menelan pil pahit. Pasalnya, harga bawang merah yang sempat naik pada Agustus lalu, bulan ini kembali melorot seiring masuknya masa panen.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemdag), bulan lalu harga bawang merah masih bertengger di kisaran Rp 17.000-Rp 18.000 per kilogram (kg). Namun bulan ini, harga bawang merah melorot hingga Rp 16.000 per kg. "Turunnya harga bawang merah ini karena memasuki masa musim panen," ujar Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemdag, Gunaryo kepada KONTAN, Senin (12/9).
Menurut Gunaryo, tingginya harga jual bawang merah bulan lalu disebabkan oleh permintaan yang melejit. Sebetulnya, bawang merah memasuki masa panen mulai bulan Mei hingga Agustus. Ia memperkirakan harga bawang merah hingga akhir tahun akan stabil karena ada cadangan dari simpanan panen yang berlangsung saat ini.
Kemdag mencatat, sejak awal tahun hingga September 2011, harga bawang merah terus anjlok. Pada Januari, harga bawang merah mencapai level tertinggi yakni Rp 24.700 per kg. Kemudian harga bawang merah turun menjadi Rp 18.000 per kg pada bulan Mei 2011.
Pada Juni 2011, harga bawang merah mulai merangkak naik menjadi Rp 19.000 per kg. Harga ini terus melambung hingga Juli menyentuh rata-rata Rp 21.000 per kg. Namun, memasuki Agustus, harga bawang merah kembali anjlok hingga Rp 17.600 per kg.
Junadi, salah satu petani Bawang Merah asal Kendal mengeluhkan kondisi ini. Ia mengakui harga bawang merah di tingkat petani terus turun sejak awal tahun. Bila awal tahun harga bawang merah masih berkisar Rp 24.000 per kg, maka sejak Maret harga melorot menjadi Rp 11.000 per kg. "Per 7 September 2011 harga bawang merah turun Rp 10.000 per kg," kata Junaidi. Ia menuding impor bawang merah menjadi penyebab harga bawang jadi hancur-hancuran.
Sebelumnya, Wakil Ketua Asosiasi Perbenihan Bawang Merah Indonesia (APBMI) mengeluhkan gempuran bawang impor. Pada kuartal I-2011, impor bawang merah mencapai 85.730 ton. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan total impor bawang sepanjang tahun 2010 yang mencapai 73.864 ton.
Sementara itu, Gunaryo meramalkan, harga bawang merah akan berfluktuasi naik pada akhir tahun. Sebab, masa panen sudah selesai sedangkan permintaan akan terus tumbuh. Namun menurutnya kenaikan ini tidak akan lebih dari 5%. "Karena stok kita cukup banyak sehingga harga tidak akan naik signifikan," terang Gunaryo.
Sekadar catatan, berdasarkan data Direktorat Jenderal Hortikultura Kementrian Pertanian (Kemtan), produksi bawang merah pada Juli 2011 mencapai 75.004 ton. Produksi ini lebih rendah dibandingkan produksi bawang merah bulan April, Mei, dan Juni yang berturut-turut 76.550 ton, 93.188 ton dan 112.378 ton.
Tahun ini, produksi bawang merah ditargetkan bisa mencapai 835.336 ton. Sedangkan kebutuhan nasional hanya sekitar 626.849 ton. Dus, akan ada suprlus produksi bawang merah sebesar 208.487 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News