Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Harum Energy Tbk (HRUM) memiliki target produksi batubara sekitar 6 juta ton pada tahun 2024. Capaian ini bergantung pada persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) yang sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.
Ray Antonio Gunara, Direktur Utama Harum Energy, melihat prospek bisnis batubara pada tahun 2024 masih cukup positif. Harga batubara didukung oleh permintaan yang stabil baik dari pasar domestik maupun ekspor, di mana kedua pasar tersebut memerlukan sumber energi yang terjangkau.
“Meskipun ada potensi koreksi harga batubara pada tahun 2024, diharapkan koreksi tersebut tidak sebesar pada tahun 2023,” ungkap Ray kepada Kontan.co.id pada Senin (18/12).
Sebagai informasi, hingga akhir September 2023, HRUM telah memproduksi 5,4 juta ton batubara. Realisasi ini mengalami peningkatan sebesar 43,0% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya mencapai 3,8 juta ton.
Baca Juga: Harum Energy (HRUM) Menggeber Bisnis Nikel
Untuk mendukung bisnis tahun mendatang, HRUM berencana mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar US$ 50 juta. Ray menjelaskan bahwa capex ini akan digunakan untuk mendanai pembangunan infrastruktur dan sarana produksi di area tambang nikel. Selain itu, capex juga akan dialokasikan untuk penambahan properti pertambangan batubara, pemeliharaan kapal tunda dan tongkang, pembelian kendaraan, serta alat berat.
Hingga akhir September 2023, total belanja modal yang diserap mencapai US$ 17,6 juta, terutama untuk kebutuhan terkait penambahan properti tambang di anak usaha HRUM, seperti PT Mahakam Sumber Jaya, PT Karya Usaha Pertiwi, dan PT Tanito Harum Nicke. Capex juga digunakan untuk pemeliharaan armada tongkang milik PT Layar Lintas Jaya, pembelian alat berat, dan kendaraan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News