Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge, optimistis dengan laju bisnisnya di sisa tahun ini. Optimisme ini salah satunya didukung oleh pertumbuhan dari lini bisnis telekomunikasi atau konektivitas yang akan semakin terlihat pada kuartal ketiga dan kuartal keempat mendatang.
CEO Surge, Hermansjah Haryono menuturkan, di tahun 2022 ini perusahaan ingin mencapai pertumbuhan double digit, dengan perolehan margin laba yang relatif bertumbuh seiring dengan menanjaknya pendapatan.
"Seiring dengan beroprasinya Java Backbone (jaringan fiber optik), maka kontribusi telekomunikasi akan cukup signifikan pada kuartal-kuartal berikutnya," ungkap Hermansjah, dalam Paparan Publik Virtual, Rabu (14/9).
Dalam pemaparannya dia menjelaskan, lewat entitas anak usaha, PT Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE), Surge telah memulai operasional penuh infrastruktur jaringan serat optik sepanjang 2.800 kilometer di sepanjang jalur kereta di Pulau Jawa dengan kapasitas hingga 64 Tbps.
Baca Juga: Medco Energi (MEDC) Kejar Momentum dari Lonjakan Harga Minyak dan Permintaan Gas
Setelah menyelesaikan fase 1 sepanjang 2.800 km, Surge juga akan melanjutkan ekspansi jaringan fiber optiknya di fase 2 sepanjang 2.500 km, fiber optik tersebut akan dibangun di samping rel kereta api tidak aktif.
"Fase terakhir kami akan bangun fiber optik di jalan raya dan apabila ini telah kami selesaikan, kurun waktu kami beroperasi kami akan memiliki fiber optik sepanjang 8.100 km," sebut dia.
Seiring dengan pengoperasian jaringan serat optik, ke depannya segmen telekomunikasi akan menjadi penopang utama pertumbuhan bisnis Surge. Hermansjah mengestimasikan, di masa yang akan datang kontribusi pendapatan dari segmen tersebut dapat mencapai 50%-60% dari total pendapatan perseroan.
Sambil berjalan, sektor bisnis lain pun akan turut berkembang lantaran adanya infrastruktur jaringan fiber optik ini. Menurut dia, infrastruktur yang dibangun perseroan dapat membuat produk-produk digital yang dikembangkan menjadi lebih canggih dan memberikan nilai tambah bagi para klien.
Adapun, sampai semester pertama lalu, kontribusi segmen telekomunikasi baru mencapai 1,5% dari total pendapatan perseroan atau sebesar Rp 3,07 miliar. Sedangkan kontributor utama pendapatan masih dari segmen bisnis produk digital yang tercatat sebesar Rp 141,44 miliar. Kemudian disusul oleh pendapatan dari segmen periklanan dengan nilai Rp 61,09 miliar.
Baca Juga: Selamat Sempurna (SMSM) Targetkan Pendapatan dan Laba Bersih Naik 15% di 2022
Dengan demikian, secara keseluruhan WIFI tercatat membukukan pertumbuhan pendapatan 2,6% secara tahunan menjadi Rp 205,55 miliar selama semester I-2022.
Dari sisi bottom line, WIFI tercatat membukukan laba neto tahun berjalan yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 17,63 miliar per semester I-2022. Angka ini turun tipis dari sebelumnya Rp 17,78 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News