Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) menargetkan pendapatan dan laba bersih pada tahun 2022 meningkat masing-masing sebesar 15% secara tahunan.
Direktur Keuangan SMSM Ang Andri Pribadi mengungkapkan, optimistis target tersebut dapat tercapai.
"Kami percaya akan capai ini dan mudah-mudahan lebih baik. Strategi tetap dengan bekerjasama dengan distributor," kata Andri dalam Konferensi Pers seusai Public Expose Virtual, Rabu (14/9).
Asal tahu saja, pada tahun 2021 lalu SMSM membukukan pendapatan mencapai Rp 4,16 triliun. Adapun, laba bersih SMSM mencapai Rp 662,04 miliar.
Sementara itu, SMSM membukukan pendapatan sebesar Rp 2,30 triliun pada semester I-2022. Raihan ini naik 17% secara tahuann, dimana pada semester I-2021, SMSM meraih pendapatan sebesar Rp 1,97 triliun.
Baca Juga: Kejar Target, Selamat Sempurna (SMSM) Genjot Segmen Aftermarket dan Ekspor
Laba bersih SMSM sepanjang semester I 2022 mencapai Rp 377,43 miliar atau meningkat 20,08% secara tahuan. Pada semester I 2021 lalu, laba bersih SMSM tercatat sebesar Rp 314,3 miliar.
Andri mengungkapkan, pertumbuhan pasar lokal dan global menjadi faktor pendorong kinerja di paruh pertama tahun ini.
"Kami fokus di dua market dimana ekspor saat ini mencapai 63% dan lokal 37%," jelas Andri.
Andri mengungkapkan, sektor pasar dalam negeri kini mulai menunjukkan peningkatan signifikan. Ini terjadi seiring dengan pemulihan pasca pandemi Covid-19 serta pembangunan domestik yang berjalan dengan baik.
Andri melanjutkan, hingga semester I-2022, utilisasi perusahaan masih di kisaran 60%. Angka ini dinilai tidak akan banyak mengalami perubahan hingga tutup tahun.
"Karena sebetulnya dengan kami melakukan shifting dari produksi dan penjualan juga shifting yang dari filter-filter (untuk kendaraan) kecil, kami shifting untuk alat-alat berat," jelas Andri.
Andri menjelaskan, untuk sektor lokal pihaknya telah memiliki distributor sendiri. Sementara itu, SMSM membuka peluang untuk melakukan vertical integration melalui akuisisi untuk distributor global.
"Dengan harapan bisa lakukan pengembangan market lebih bebas di negara bersangkutan," imbuh Andri.
Adapun, Andri memastikan strategi yang sama berpotensi dilanjutkan untuk tahun 2023 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News