kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejak adanya imbauan work from home, jumlah penumpang KRL anjlok 70%


Rabu, 25 Maret 2020 / 21:01 WIB
Sejak adanya imbauan work from home, jumlah penumpang KRL anjlok 70%
ILUSTRASI. Sejumlah penumpang berdesakan di dalam KRL Commuter Line dari arah Bogor ke Jakarta Kota di Stasiun Depok Baru.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek terus menurun dalam dua pekan terakhir. Jumlah pengguna KRL telah turun hampir 70% dari yang biasanya mencapai 900.000 hingga 1,1 juta pengguna setiap harinya di waktu normal, menjadi sekitar 300.000 pengguna per hari.

VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba menjelaskan, pada Senin (23/3) volume tercatat 341.252 pengguna, sementara pada Selasa (24/3) kemarin hanya 292.825 pengguna. 

"Meskipun jumlah pengguna terus menurun, berbagai langkah untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di KRL Commuter Line terus ditingkatkan oleh PT Kereta Commuter Indonesia," ujar Anne dalam siaran resmi yang diterima kontan.co.id, Rabu (25/3).

Baca Juga: Syukurlah, jadwal KRL Commuter Line kembali normal mulai sore ini

Anne mengatakan, sejak Jumat (20/3), PT KCI menambah jumlah wastafel di stasiun dengan memasang unit tambahan selain dari yang tersedia di toilet seluruh stasiun. Wastafel tambahan ini tersedia antara lain di Stasiun Juanda, Manggarai, Bogor, Bekasi, Jakarta Kota, Tanah Abang, Rangkasbitung, dan akan terus ditambah. 

Wastafel tambahan di luar toilet ini hadir agar pengguna dapat lebih mudah untuk mencuci tangannya saat hendak menggunakan kereta maupun setelah turun dari kereta.

Selain itu, sudah tersedia pula bilik disinfektan di Stasiun Sudirman. Dimana para pengguna yang memerlukan dapat melewati bilik ini saat hendak masuk maupun keluar stasiun. Bilik ini juga akan dipasang pada sejumlah stasiun lainnya bekerjasama dengan berbagai pihak.

"Kerjasama yang baik dengan para pemangku kepentingan juga terwujud dengan dukungan penyemprotan disinfektan di sejumlah stasiun sejak tanggal 17 Maret 2020. Penyemprotan ini terus berlangsung di berbagai lokasi hingga hari ini, dilakukan melalui kerjasama dengan pemerintah, TNI, Kepolisian, serta sejumlah lembaga nirlaba," katanya.

Selain di stasiun, menurut Anne upaya physical distancing atau menjaga jarak antar pengguna di dalam KRL juga terus ditingkatkan. PT KCI menghimbau agar para pengguna mengisi bangku tempat duduk panjang di dalam KRL yang berkapasitas tujuh orang cukup dengan maksimum empat orang. 

Sementara untuk tempat duduk prioritas sebaiknya diisi paling banyak dua orang tiap tempat duduk. Para pengguna yang berdiri juga akan diarahkan untuk berjarak dan tidak berhadapan satu sama lain.

Baca Juga: Ini perubahan jadwal KRL mulai 23 Maret 2020 untuk mencegah penyebaran virus corona

Anne menambahkan, untuk menerapkan jarak fisik ini, petugas akan mengarahkan pengguna sejak sebelum masuk kereta agar mengisi kereta/gerbong yang kosong, tidak berfokus pada satu kereta. Selanjutnya selama kereta beroperasi, petugas pengawalan kereta juga akan berpatroli mengarahkan para pengguna agar bisa menjaga jarak.

"Berbagai upaya menjaga jarak ini tentu membutuhkan kerja sama dari pengguna untuk mengikuti batas antrian yang ada dan mengikuti arahan dari petugas. Meskipun demikian, PT KCI tetap mengajak pengguna mengikuti imbauan dari pemerintah untuk bekerja, belajar, dan beribadah di rumah. Bepergian keluar rumah dan menggunakan transportasi publik hendaknya untuk keperluan yang sangat mendesak saja," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×