Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Fasilitas kilang Cilacap milik PT Pertamina yang sempat diberhentikan atau dikurangi produksinya saat ini sudah kembali beroperasi secara normal, menyusul kebakaran tangki BBM di kompleks pengolahan itu. "Sejak Minggu (10/4) pukul 10.00 seluruh unit proses sudah beroperasi 100%," ujar Vice President Communication Pertamina, Mochamad Harun.
Meski sempat terhenti, pasokan BBM ke sejumlah wilayah tetap berjalan normal sesuai dengan target distribusi yang telah di tetapkan. Dari 400.000 barel premium yang sebelumnya disiagakan untuk injeksi ke Depot Lomanis, hanya digunakan 100.000 barel yang diambil dari pasokan kilang Balongan. "Dengan demikian, tidak diperlukan tambahan impor Premium," lanjut Harun.
Kilang Cilacap dengan total kapasitas produksi 348.000 barel BBM per hari merupakan kompleks pengolahan terbesar di Indonesia. Fasilitas penyulingan tersebut terdiri dari dua kompleks yang masing-masing berkapasitas 118.000 barel per hari dan 230.000 barel per hari.
Kilang Cilacap menyuplai beberapa produk BBM seperti solar, minyak tanah dan premium ke wilayah Jawa Barat seperti Padalarang, Ujung Berung, dan Tasikmalaya, serta wilayah Jawa Tengah seperti Maos, Teras dan Rewulu (Yogyakarta).
Pertamina terpaksa menghentikan sementara produksi Kilang Cilacap sebagai prosedur keamanan menyusul kebakaran tiga tangki BBM di kompleks pengolahan itu pada Sabtu (2/4) dan Minggu (3/4).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News