kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah daerah alami defisit daging segar, ini langkah yang dilakukan pemerintah


Jumat, 07 Mei 2021 / 20:07 WIB
Sejumlah daerah alami defisit daging segar, ini langkah yang dilakukan pemerintah
ILUSTRASI. Suasana kios penjualan daging sapi di Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, Selasa (20/1/2021). (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang lebaran, sejumlah daerah disebut mengalami defisit daging sapi segar. Mengatasi hal itu, Kementerian Perdagangan menyebut telah melakukan antisipasi. Salah satunya adalah dengan mobilisasi sapi potong dari daerah produsen.

"Kemendag bekerja sama dengan Kementan, PT Berdikari untuk melakukan mobilisasi sapi lokal," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan dalam diskusi daring Fakultas Peternakan Unpad, Jumat (7/5).

Oke menyebut Kemendag telah membuat neraca sapi lotong berbasis daerah sehingga dapat diketahui daerah yang mengalami defisit.

Baca Juga: Kementan memastikan stok daging menjelang hari raya Idul Fitri aman

Sebanyak 51.260 ekor sapi akan disalurkan melalui penggemukan sapi. Kekurangan sapi potong untuk daging segar itu juga akan dipenuhi melalui daging beku.

"Neraca sapi hidupnya mungkin bisa negatif sehingga kita bisa pasok dengan daging beku," terang Oke.

Pemerintah juga telah menerbitkan rekomendasi impor daging beku sebesar 315.000 ton. Selain itu, ada pula penugasan kepada Berdikari untuk mengimpor 20.000 daging sapi beku dari Brazil serta Perum Bulog yang mengimpor 80.000 ton daging kerbau beku.

Selanjutnya: Pengusaha dan buruh optimistis UU Cipta Kerja tingkatkan daya saing industri sawit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×