Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten manufaktur optimistis menggali pasar ekspor ke Amerika Serikat di sepanjang tahun ini. Alasannya karena potensi bisnis ke AS yang menjanjikan.
Sekretaris Perusahaan PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), Kisyuwono mengatakan sampai dengan saat ini perusahaan tidak mengalami hambatan terkait dinamika politik yang terjadi di Amerika Serikat.
"Secara umum, ekspor Gajah Tunggal ke Amerika tidak terganggu dan terus menargetkan adanya pertumbuhan ekspor," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (8/1).
Baca Juga: Bumi Resources (BUMI) bayar bunga pinjaman senilai US$ 3,2 juta
Bahkan, Gajah Tunggal melihat prospek bisnis ban ke Amerika masih cukup baik dengan adanya bea masuk antidumping yang mulai diterapkan Pemerintah Amerika Serikat atas produk ban dari Taiwan, Vietnam, Thailand dan Korea Selatan.
Adapun di tahun ini, selain fokus pada ekspor ban ke Amerika, Gajah Tunggal juga mengakui akan meningkatkan penjualan ke negara-negara tujuan ekspor yang sudah ada.
Melansir hasil paparan publik (28/12), Gajah Tunggal menganggarkan belanja modal hingga dua kali lipat dengan fokus pada kegiatan perawatan atau peremajaan mesin-mesin dan bottlenecking.
Begitu juga dengan emiten kayu berorientasi ekspor PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) yang menilai masih banyak ruang untuk ekspansi bisnis di Negeri Paman Sam.
Corporate Secretary & Head of Investor Relations Integra Indocabinet Wendy Chandra menjelaskan kondisi kerusuhan di Capitol Hill saat ini sejauh ini tidak ada pengaruh terhadap ekspor Perseroan dan WOOD juga melihat tidak ada pengaruh ke depannya.
Baca Juga: Sempat rusuh, Pelaku Industri: Ekspor ke AS tetap lancar
"Tahun 2021, perseroan akan terus fokus dan meningkatkan ekspor terutama ke pasar AS yang merupakan importir furniture dan building component terbesar di dunia," jelasnya.
Hingga saat ini, Wendy mengungkapkan banyak permintaan pasar AS yang terus masuk ke WOOD yang merupakan peralihan dari China.
Wendy mengungkapkan market share ekspor furniture Indonesia ke pasar AS masih tergolong kecil, sehingga peluang pertumbuhan ekspor ke pasar AS masih sangat besar.
Selain itu, WOOD juga melihat peluang yang besar disebabkan oleh tarif perang dagang dan penerapan anti dumping dan anti subsidy duty terhadap produk-produk furniture dan building component dari China yang terus tergerus ekspornya ke pasar AS.
Emiten produsen pipa, PT Steel Pipe Industri of Indonesia Tbk (ISSP) juga melihat pasar Amerika yang potensial. Oleh karenanya, salah satu agenda bisnis Spindo di tahun ini adalah memaksimalkan penetrasi pasar di sana.
Baca Juga: Pemerintah hapus sanksi terkait DMO, ini kata pengusaha batubara
Chief Strategy Officer Spindo Johannes Edward mengatakan Spindo melihat pasar AS sangat potensial. Saat ini produk ISSP yang dijual ke sana adalah pipa air. "Maka dari itu, kami akan berupaya untuk terus memaksimalkan penetrasi pasar di sana, berbekal sertifikasi yang telah kami miliki," jelasnya.
Di tahun ini, Johannes mengungkapkan Spindo akan fokus ekspor ke Amerika Serikat dan Kanada, selain itu juga melihat pasar yang lebih dekat seperti Australia.
Selanjutnya: Panca Mitra (PMMP) ambil peluang dari konsumsi makanan siap masak selama pandemi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News