Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
Wendy mengungkapkan market share ekspor furniture Indonesia ke pasar AS masih tergolong kecil, sehingga peluang pertumbuhan ekspor ke pasar AS masih sangat besar.
Selain itu, WOOD juga melihat peluang yang besar disebabkan oleh tarif perang dagang dan penerapan anti dumping dan anti subsidy duty terhadap produk-produk furniture dan building component dari China yang terus tergerus ekspornya ke pasar AS.
Emiten produsen pipa, PT Steel Pipe Industri of Indonesia Tbk (ISSP) juga melihat pasar Amerika yang potensial. Oleh karenanya, salah satu agenda bisnis Spindo di tahun ini adalah memaksimalkan penetrasi pasar di sana.
Baca Juga: Pemerintah hapus sanksi terkait DMO, ini kata pengusaha batubara
Chief Strategy Officer Spindo Johannes Edward mengatakan Spindo melihat pasar AS sangat potensial. Saat ini produk ISSP yang dijual ke sana adalah pipa air. "Maka dari itu, kami akan berupaya untuk terus memaksimalkan penetrasi pasar di sana, berbekal sertifikasi yang telah kami miliki," jelasnya.
Di tahun ini, Johannes mengungkapkan Spindo akan fokus ekspor ke Amerika Serikat dan Kanada, selain itu juga melihat pasar yang lebih dekat seperti Australia.
Selanjutnya: Panca Mitra (PMMP) ambil peluang dari konsumsi makanan siap masak selama pandemi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News