Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara (Persero) bakal membenahi bisnis untuk memperbaiki laporan kinerja perusahaan. Salah satu langkah yang akan ditempuh adalah dengan menutup sejumlah pabrik gula yang dimiliki perusahaan perkebunan ini.
Masa Manik, Direktur Utama PTPN III mengatakan, alasan penutupan pabrik adalah untuk efisiensi. "Dengan kapasitas kecil sangat tidak efisien dan tidak bisa bertahan," katanya pada KONTAN, Selasa (18/10). Sayangnya, Manik masih enggan menjelaskan lebih detil pabrik mana saja yang bakal ditutup.
Sekadar informasi, total pabrik gula yang beroperasi saat ini ada sekitar 48 pabrik yang tersebar di beberapa wilayah dan seluruhnya dikelola oleh PTPN. Beberapa pabrik tersebut berkapasitas giling tebu di bawah 2.000 ton per hari.
Sebelumnya, Manik mengaku membutuhkan dana sekitar Rp 9 triliun untuk melakukan pembenahan seluruh PTPN. Sumber dana berasal dari IPO anak usaha, non core assets divestment kepada sesama BUMN atau pihak lainnya, mengundang investor, penerbitan surat utang dan lainnya.
Restrukturisasi perkebunan juga diperlukan karena produktivitas perkebunan perusahaan pelat merah ini masih di bawah perusahaan swasta lainnya. Rata-rata, nilai produktivitas hanya sekitar 18,5 ton per hektare. Sekitar 95% perkebunan perusahaan didominasi kelapa sawit.
Sekadar informasi, induk BUMN PTPN dipegang PTPN III, dan 13 anak usahanya tersebar di beberapa wilayah mulai dari Jawa sampai Kalimantan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News