Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
Abdul mengungkapkan Amerika Serikat sebagai negara tujuan utama mebel Indonesia yang mencatatkan nilai ekspor US$ 700 juta, penjualan ekspornya mengalami penurunan drastis bahkan ada bayer stop order. Begitu juga dengan ekspor ke Eropa dan Timur Tengah juga terhambat karena Corona.
Menurut Abdul semua ini tergantung kecepatan pemulihan karena kondisinya juga akan sangat dipengaruhi oleh kesiapan bayer di negara tujuan ekspor.
Baca Juga: Duh, kasus virus corona di Jerman melonjak 5.000 kasus dalam sehari
Merespons adanya sejumlah kebijakan fiskal dan moneter yang ditawarkan pemerintah ke industri manufaktur, menurut Abdul yang paling harus didahulukan adalah bantuan tunai bagi karyawan yang dirumahkan karena perusahaan tidak lagi punya kemampuan cashflow untuk membayarnya.
Selain itu, antisipasi bantuan pemulihan dalam jangka panjang mulai harus dirancang untuk menghadapi pasca-covid.
"Justru yang dihadapi adalah gejolak sosial karena masalah ekonomi. Hal ini yang perlu diantisipasi karena dunia usaha menjawab 90% lapangan kerja bagi rakyat," kata Abdul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News