Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Sektor transportasi di Indonesia memperoleh hibah dari pemerintah Australia senilai A$ 14,5 juta. Dana hibah itu akan digunakan untuk meningkatkan keselamatan sektor transportasi di Tanah Air.
Hal ini diungkapkan Mohammad Ikhsan Tatang, Sekretaris Jenderal Kemhub usai membuka acara The 10 th Project Review Group Meeting, Indonesian Transport Safety Assistance Package (ITSAP) di Jakarta, Kamis (1/3).
Tatang mengatakan, bantuan pemerintah Australia itu akan digunakan untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk sektor transportasi darat, laut dan udara. Hanya saja, sektor kereta api yang belum mendapat bantuan asistensi ini. “Bantuan ini bukan pinjaman, melainkan hibah," tegas Tatang.
Kemhub mengklaim dana itu tidak dikelola oleh Kemhub, sebab posisi Kemhub hanya sebagai asistensi saja. Sementara. pengaturan dan pengelolaan dana itu, langsung dilakukan oleh pemerintah Australia.
Namun begitu, program pelatihannya dipersiapkan oleh Kemhub, yang dievaluasi setiap 6 bulan. “Sejak ada program pengembangan ini (ITSAP), tim KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) sudah bisa membaca sendiri black box atau kotak hitam pesawat terbang,” tegas Tatang.
Sebelumnya untuk membaca kotak hitam pesawat yang kecelakaan, Kemhub harus mengirim kotak hitam itu ke Australia. "Saat ini tidak perlu lagi, karena orang-rang kami sudah mampu membacanya,” pungkas Tatang.
Tatang menyebutkan bantuan kali ini merupakan periode yang kedua dari Pemerintah Australia untuk sektor transportasi Indonesia. Pemberian dana hibah periode kedua ini akan berakhir 2014 dengan nilai bantuan AS$ 14,5 juta.
Sementara itu, hibah tahap pertama sudah diberikan sejak tahun 2009 lalu dengan nilai bantuan AS$ 24,5 juta. Tatang bilang, pada periode hibah pertama, ada 500 orang ikut pelatihan capacity building untuk mengatasi keamanan dan keselamatan transportasi, termasuk dari KNKT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News