Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TANJUNG PANDAN. Maskapai penerbangan udara berbiaya rendah (LCC) PT Citilink Indonesia menyiapkan berbagai skenario selain melakukan Initial Public Offering IPO pada tahun depan. Hal ini dilakukan melihat baiknya kinerja yang sudah dicapai Citilink pada kuartal pertama tahun ini.
Seperti diketahui, pada kuartal pertama tahun ini, Citilink berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 862 ribu dolar AS atau setara Rp11,2 miliar, sementara periode yang sama tahun 2014 mengalami kerugian sebesar 14,8 juta dolar AS atau Rp192 miliar.
Nah, dengan pencapaian ini, Citilink akan mempertimbangkan untuk melakukan IPO pada tahun depan setelah mendapat peesetujuan dari pemegang saham. Nah, selain melakukan penawaran perdana, menurut Direktur Utama PT Citilink Indonesia, Albert Burhan menjelaskan ada opsi lain yang bisa diambil.
Pertama adalah dengan mencari investor strategis yang bisa digunakan untuk memperbesar Citilink. Kedua adalah dengan memakai dana dari induk untuk memperbesar perseroan. Ketiga adalah dengan pinjaman dari bank.
Terkait dengan opsi ini, Albert mengatakan dipilih karena proses IPO membutuhkam waktu yang lama dan proses yang tidak mudah. "Kita masih mereview terkait dengan beberapa aturan sebelum IPO dan persetujuan pemegang saham," ujar Albert dalam acara diskusi dengan wartawan (21/05).
Tahun depan, Citilink menganggarkan belanja modal sebesar US$ 100 juta sampai US$ 200 juta untuk pengembangan perseroan. Selain itu belanja modal ini akan digunakan perseroan untuk melakukan pengadaan sebanyak 20 pesawat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News