kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Selain mengembangkan Oona TV, ini rencana bisnis Metranet ke depan


Minggu, 23 September 2018 / 13:53 WIB
Selain mengembangkan Oona TV, ini rencana bisnis Metranet ke depan
ILUSTRASI. Peluncuran Oona TV


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Metranet terus mengembangkan dirinya menjadi holding company di bagian digital.

Yang terbaru, Metranet menggandeng PT Oona Media Indonesia yang merupakan anak usaha PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) untuk membuat aplikasi televisi (TV) mobile dengan nama Oona TV. Nantinya aplikasi ini akan dikembangkan bersama dengan Metranet selama tiga tahun ke depan.

Chief Executive Officer PT Metranet Widi Nugroho mengungkapkan nilai investasi untuk membangun perusahaan ini porsi yang terbesar sejatinya dari Metranet. Meski tidak mau menyebut besarannya, ia memberi kisaran sebesar 75% dari nilai investasi ditanggung Metranet, dan sisanya, 25% dari Oona Media.

Oona Media bertindak sebagai pengembang platform mobile TV. Sedangkan Metranet untuk urusan jaringan, distribusi kanal, hingga pengembangan pasar.

Selain itu, Metranet juga berencana untuk melakukan investasi berupa penyertaan saham di dua korporasi sebelum akhir 2018. Anak usaha PT Telkom ini tengah mengincar perusahaan gim dan e-commerce.

Director of Business Developmet Metranet Setyo Budianto mengatakan bahwa di tahun ini pihaknya akan membeli saham Cellum Global Zrt yang memiliki bisnis financial technology (fintech) dan mengembangkan anak usahanya PT Melon Indonesia (Melon).

Widi menambahkan, Metranet sudah melakukan uji kelayakan satu dari dua perusahaan yang sedang diincar.

"Untuk tahun ini, kami mungkin dapat realisasikan penyertaan saham atau akuisisi di tiga korporasi. Nah, untuk rencana yang pertama sudah rampung Agustus lalu, yaitu perusahaan mengambil 30,4% saham Cellum Global Zrt, yang merupakan perusahaan asal Hongaria," ujar Widi, Rabu (19/9).

Dana yang digelontorkan untuk mengambil alih saham Cellum Global Zrt, Metranet mengucurkan dana US$ 6 juta dalam dua tahap penyertaan saham.

Sementara untuk penyertaan saham berikutnya, Widi belum dapat menginformasikan identitas perusahaan yang diincar. Namun perseroan terbuka untuk berinvestasi di perusahaan luar ataupun dalam negeri.

"Kalau soal pendanaan, kami akan mendapat dana dari induk usaha, yakni Telkom. Jadi Metranet membuat rencana, diajukan kepada induk, dan Telkom yang membantu pendanaan perseroan untuk penyertaan saham tersebut," imbuhnya.

Dalam menjalankan usahanya, Metranet memiliki lima pilar usaha, yaitu unit bisnis digital content, yang meliputi gim, musik, dan video.

Untuk hal tersebut, perusahaan sudah mengalihkan portofolio bisnis gim kepada anak usahanya yaitu Melon dengan harapan konsentrasi bisnis dapat meningkat. Adapun sebelumnya, bisnis yang digarap Melon antara lain konten musik.

"Setelah pengalihan portofolio, kini kontributor utama pendapatan Metranet berasal dari Melon. Untuk selanjutnya, apabila sub unit bisnis di pilar usaha lain sudah cukup matang, kami tidak segan untuk memisahkannya (spin off) menjadi anak usaha, dengan status perusahaan terbatas (PT)," papar Widi.

Dia mengungkapkan, anak usaha Telkom ini juga fokus mengembangkan pilar bisnis lainnya, yakni advertising, smart platform, dan layanan jasa keuangan (financial services). Berpatokan dengan hal itu, ke depan perusahaan akan melakukan pengembangan yang berkorelasi dengan lima pilar yang menjadi fokus bisnis Metranet.

Widi bilang sepanjang tahun ini, Metranet optimistis dapat membukukan total pendapatan Rp 1 triliun, dengan proyeksi pencapaian laba bersih setara dengan 5% dari revenue. Sedangkan tahun lalu, perseroan mencatatkan total pendapatan kisaran Rp 600 miliar.

"Selama enam bulan pertama 2018, kami sudah meraih pendapatan kisaran Rp 500 miliar-Rp 600 miliar," papar Widi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×