kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   -33.000   -1,68%
  • USD/IDR 16.605   3,00   0,02%
  • IDX 6.767   17,72   0,26%
  • KOMPAS100 979   5,15   0,53%
  • LQ45 762   4,33   0,57%
  • ISSI 215   0,81   0,38%
  • IDX30 395   2,48   0,63%
  • IDXHIDIV20 471   1,18   0,25%
  • IDX80 111   0,53   0,48%
  • IDXV30 115   0,73   0,63%
  • IDXQ30 130   0,90   0,70%

Selain mobil, IMAS terpikat bisnis logistik


Rabu, 18 November 2015 / 10:59 WIB
Selain mobil, IMAS terpikat bisnis logistik


Reporter: David Oliver Purba | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Kinerja bisnis otomotif yang kurang memuaskan membuat PT Indomobil Sukses Internasional Tbk mencari cara lain guna menggenjot pendapatan. Salah satu cara yang telah dipersiapkan Indomobil adalah menjajal bisnis logistik dan jasa konsultan logistik.

Di bisnis logistik, perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham IMAS ini telah memiliki cucu usaha, yakni PT Seino Indomobil Logistics dan PT Seino Indomobil Logistics Service. Kedua cucu usaha ini hasil kerjasama dengan perusahaan asal Jepang, Seino Holdings Co Ltd.

“Bisnis kami ini sudah jalan mulai bulan lalu, tetapi kontribusinya masih kecil,” kata Jusak Kertowidjojo, Direktur Utama Indomobil Indomobil Sukses Internasional, Selasa (17/11).

Untuk berbisnis logistik atau distribusi barang ini, Indomobil menyerahkannya ke PT Seino Indomobil Logistics yang fokus menyasar distribusi barang di Pulau Jawa. Untuk bisnis jasa konsultan logistik, Indomobil mempercayakannya ke PT Seino Indomobil Logistics Service.

Tak sekadar jasa konsultan, PT Seino Indomobil Logistics Service bergerak di bidang penyediaan teknologi informasi (TI) jasa logistik. Sayang, Jusak tak menjelaskan kontribusi atau target pendapatan dari lini usaha baru ini. “Lama-kelamaan pendapatannya akan besar,” harap Jusak.

Untuk menjalankan kedua bisnis ini, Indomobil mempercayakannya kepada anak usahanya, yakni PT CSM Corporatama.

Jusak mengatakan, Indomobil memutuskan masuk ke bisnis logistik karena ada peluang di bisnis ini. Apalagi, Indomobil punya jaringan luas karena membawahi agen pemegang merek (APM) mobil niaga Hino. “Bisnis logistik sesuai dengan segmen bisnis yang kami jalani. Sekarang kami sudah menjual mobil niaga, lalu kenapa tidak kami mencoba bisnis logistik,” terang Jusak.

Perlu diketahui, Indomobil berusaha menggenjot penjualan agar laporan keuangannya tidak merah lagi. Merujuk laporan keuangan Indomobil, kuartal III-2015, penjualan Indomobil turun 5,3% menjadi Rp 13,428 triliun ketimbang penjualan periode yang sama tahun lalu Rp 14,181 triliun.

Karena jualan turun, Indomobil belum berhasil mendapat laba. Sampai kuartal III-2015, Indomobil mencatat kerugian Rp 158,6 miliar, lebih dalam dari kerugian tahun 2014 senilai Rp 156,1 miliar.

Jusak menjelaskan, penurunan kinerja merupakan imbas dari lesunya perekonomian domestik yang mengurangi penjualan mobil.

Beberapa merek mobil yang didistribusikan oleh Indomobil lewat anak usahanya, antara lain Audi, Volvo, Renault, Volkswagen, Nissan, dan Suzuki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×